REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai purnawirawan, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sedih melihat adanya dugaan kasus korupsi yang dilakukan di tubuh PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Luhut memastikan sudah membahas hal tersebut dengan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.
"Kemarin saya tanya sama Pak Tiko (sapaan akrab Kartika), memang kelihatannya ada permainan di situ (Asabri)," kata Luhut di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (17/1).
Luhut memastikan pemerintah akan berupaya untuk membenahi hal tersebut. Luhut menuturkan Kementerian BUMN dipastikan sudah memiliki konsep untuk melakukan pembenahan pengelolaan investasi di Asabri.
"Mungkin bulan ini akan segera diserahkan (konsep untuk membenahi Asabri)," ujarnya.
Meskipun begitu, Luhut menegaskan uang prajurit atau dana yang dikelola di Asabri tetap aman. Saat ini, Polri masih melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya penyelewengan dana di Asabri.
Sebelumnta, Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja mengimbau agar pembicaraan dan pendapat saat ini yang menjurus negatif dihentikan. Jika tidak, Sonny memastikan Asabri akan menempuh jalur hukum.
"Hentikan pendapat, pembicaraan yang cenderung tendensius dan menjurus negatif yang mengakibatkan kegaduhan," ujar Sonny Widjaja dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/1).
Sonny mengimbau kepada pihak-pihak yang ingin berbicara tentang Asabri untuk menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi. Sonny menjamin dana atau uang para prajurit TNI dan Polri yang disimpan tidak diselewengkan.
"Asabri menjamin dana atau uang para prajurit TNI dan Polri yang disimpan dalam kondisi aman. Manajeman Asabri juga memastikan dana tersebut tidak dikorupsi," ungkap Sonny.