REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku akan menuntaskan infrastruktur layanan dasar pada 2020. Berbagai pembangunan fasilitas jalan, infrastruktur pendidikan hingga kesehatan akan dilakukan pada tahun ini.
Dalam hal pembangunan jalan yang menjadi kewenangan Pemprov, Wahidin mengaku akan melakukan pembangunan pedestrian, pelebaran jalan, hingga pembangunan shelter.
"Saya akan terus memgembangkan jalan-jalan termasuk jalan pertanian dan pariwisata yang terlampau sempit," tutur Wahidin, saat Rakor Pengendalian dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD dan APBN Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2019 di Aula Bappeda Kabupaten Tangerang, Kamis (16/1).
Menurutnya wisata alam mengalami penurunan akibat bencana tsunami pada 2018 lalu, sehingga saat ini Pemprov Banten menawarkan wisata religi, seperti ziarah ke Kawasan Kesultanan Banten dan makam Syech Asnawi.
Terkait fasilitas pendidikan, dirinya mengakui kalau dalam sektor ini perkembangannya lebih lambat dibanding sektor lainnya. Hal ini dijelaskannya lantaran masalah lahan dan guru sejak opertama kali ia menjabat.
"Pada sistem zonasi, idealnya per kecamatan minimal dua sekolah. Oleh karena itu kita tambah rombel (rombongan belajar) untuk menampungnya," ungkapnya.
Pada bidang kesehatan, pada 2020 ini Pemprov Banten akan membangun Rumah Sakit Cilograng, Rumah Sakit Jiwa (RSJ), serta mendistribusikan tenaga dokter ke Puskemas yang kekurangan. Pemprov Banten juga akan membantu salah datu kampus negeri Banten untuk membuka fakultas kedokteran.
"APBD Provinsi Banten Rp 13,4 triliun. Kita di posisi enam. Dua tahun ini kita konsentrasi untuk memenuhi kebutuhan provinsi. Tahun 2021 ketika kebutuhan infrastruktur dan pelayanan dasar bisa kita saving untuk disalurkan ke kabupaten/kota," jelasnya.