REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Salah seorang pengecer gas elpiji di Kawasan Tabing, Kota Padang, Jamila mengaku sudah mendapat informasi mengenai rencana pemerintah mencabut subsidi gas elpiji 3 kilogram. Jamila menyebut hingga saat ini belum ada arahan dari agen penyalur buat menaikkan harga elpiji.
"Saat ini masih menjual dengan tarif biasa. Sekitar Rp 20 ribu- Rp 21 ribu pertabung gas 3 kg," kata Jamila kepada Republika, Kamis (16/1).
Jamila menyebut selama ini bila ada kenaikan harga, para pengecer akan diberi tahu oleh pihak agen. Namun, hingga saat ini belum ada informasi mengenai kenaikan harga.
Terlepas dari pemerintah mau mencabut atau tidak subsini gas elpiji 3 kg, ia hanya berharap pasokan selalu lancar. Selama ini pasokan gas sering macet sehingga pembeli kesusahan.
"Sekarang lagi mandek. Kalau bisa pasokan kan lancar saja terus supaya kebutuhan masyarakat tidak terganggu," ucap Jamila.
Jamila mengaku rata-rata setiap bulan mendapat jatah dari agen sebanyak 750-800 tabung gas elpiji 3 kg. Menurut Jamila, pasokan yang menjadi jatahnya datang dengan jumlah tidak menentu. Pihak agen akan menentukan berapa jatah pengiriman buat Jamila sehari sebelum gas diantarkan.
Di saat pasokan macet, menurut Jamila gas yang dijatahkan dari agen untuknya akan cepat habis. Misalnya ketika ia mendapat kiriman 80 tabung gas 3 kg, seketika akan habis dibeli warga dalam sekejap.
"Kalau lagi mandek begini, begitu pasokan datang, tidak sampai sehari sudah bisa langsung habis," kata Jamila menambahkan.