Kamis 16 Jan 2020 14:47 WIB

Komunitas Ikut Kembangkan Ekowisata di Pesisir Bengkulu

Komunitas ikut menyewakan kendaraan untuk penangkaran penyu di pantai Batu Kumbung.

Aktivis lingkungan melepas tukik (anak penyu) lekang (Lepidochelys olivacea) hasil penangkaran.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Aktivis lingkungan melepas tukik (anak penyu) lekang (Lepidochelys olivacea) hasil penangkaran.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mendukung kegiatan Komunitas Pecinta Alam Konservasi Penyu di Pantai Batu Kumbung Desa Pulau Makmur. Mereka ikut mengembangkan ekowisata perikanan di wilayah tersebut.

Komunitas tersebut menyewakan kendaraan operasional penangkaran penyu kepada pengunjung objek wisata di wilayah ini. "Aktivitas seperti ini bertujuan untuk pengembangan wisata bahari berbasis ekowisata perikanan,” kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Nassyardi, Kamis (16/1).

Baca Juga

Pemerintah setempat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan mengalokasikan dana sekitar Rp 93 juta dalam APBD perubahan Tahun 2019. Dana ini digunakan untuk membeli tiga kendaraan bermotor roda empat atau sekitar Rp 31 juta per unit dan dua unit sepeda motor trail.

Pemerintah setempat menyediakan sarana dan prasarana penangkaran penyu dengan dasar maraknya pengambilan telur penyu secara ilegal di sepanjang Pantai Kumbang di daerah ini. Ia mengatakan pemerintah setempat hanya memberikan bantuan berupa kendaraan operasional kepada komunitas penangkaran penyu di daerah ini. Tidak ada bantuan dana operasional kendaraan tersebut.

Untuk itu, pihak komunitas sendiri yang berusaha mencari dana operasional kendaraan tersebut dan salah satunya menyewakan kendaraan tersebut kepada masyarakat setempat.

Karena kegiatan komunitas ini tidak hanya bertujuan untuk mencari dana operasional kendaraan tersebut tetapi juga mengembangkan wisata bahari berbasis ekowisata perikanan. Menurutnya, mereka bisa bekerja sama dengan BUMDes untuk menambah berbagai fasilitas wisata bahari yang berbasis ekowisata perikanan dan kerja sama dengan pihak lain.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement