REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat hingga September 2019 masih terdapat 3,68 juta penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
"Jumlah penduduk miskin Jawa Tengah mencapai 3,68 juta atau 10,58 persen dari total penduduk provinsi ini," kata Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Rabu (15/1). Jumlah tersebut, lanjut dia, sudah mengalami penurunan 63 ribu orang dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2019.
Dia mengatakan penurunan jumlah penduduk miskin terjadi di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Jumlah penduduk miskin di perkotaan turun dari sebelumnya 1,63 juta menjadi 1,60 juta orang, sedangkan penduduk miskin di perdesaan turun dari 2,11 juta menjadi 2,08 juta orang.
Ia menjelaskan komoditas makanan memiliki peran yang lebih dominan terhadap garis kemiskinan dibanding dengan komoditas lainnya. Sumbangan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2019 mencapai 74,14 persen.
Sejumlah komoditas yang memberi pengaruh terhadap garis kemiskinan di antaranya beras, rokok, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.