REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Sabang, Aceh, menargetkan produksi ikan mencapai 4,8 juta ton pada 2020, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pulau Weh dan sekitarnya tersebut.
"Iya target produksi ikan kita di tahun 2020 mencapai 4,8 juta ton, dengan berbagai langkah upaya kita lakukan," kata Kepala Bidang Perikanan DKP Sabang, Lifriza di Sabang, Rabu (15/1). Dia menyebutkan untuk mencapai target pemerintah setempat akan melakukan peningkatan sarana dan prasarana penangkapan bagi nelayan, serta peningkatan sumber daya manusia melalui pembinaan kelompok nelayan.
"Kami juga melakukan pembinaan-pembinaan seperti kepadakoperasi nelayan, kelompok-kelompok pemasaran, dan kelompok pembudidaya. Jadi semua kita bina," katanya. Ia mengatakan guna mencapai target tersebut salah satu yang menjadi prioritas pengembangan mereka ialah mendukung program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yakni pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).
Bahkan dukungan KKP untuk kemajuan SKPT, Sabang mendapatkan bantuan 30 unit kapal ukuran 5 GT pada 2017, kemudian satu unit kapal ukuran 10 GT dan alat tangkap pada 2018, dan 16 unit kapal ukuran 5 GT pada 2019."Kami juga akan diberi bantuan dari KKP untuk mendukung program SKPT ini," katanya.
DKP Sabang mencatat pada 2017 produksi ikan Pulau Weh mencapai 4.432 ton, pada 2018 mencapai angka produksi 4,2 juta ton. Sedangkan angka konsumsi ikan di Sabang 42,6 ton pada 2017 dan sebanyak 43,2 ton pada 2018."Untuk data produksi tahun 2019 masih sedang kita rekap, enggak lama lagi akan kita sampaikan," katanya.
Pada 2017, Sabang memiliki kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan pemda sebanyak 15 kelompok, serta kemudian pada 2018 sebanyak tujuh kelompok. Sedangkan jumlah kelompok nelayan pada 2017 tercatat sebanyak 16 kelompok, dan 2018 sebanyak 19 kelompok."Untuk jumlah produksi ikan kontribusi hasil kelompok nelayan pada 2017 sebanyak 795 ton dan pada 2018 mencapai 848 ton," katanya.