Rabu 15 Jan 2020 05:56 WIB

Emil Minta Semua Dinas Punya Program Unggulan pada 2020

Emil berharap setiap organisasi perangkat daerah memiliki program prioritas

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau bus wisata untuk sejumlah daerah di Jawa Barat di halaman Pusdai Jawa Barat, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (30/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau bus wisata untuk sejumlah daerah di Jawa Barat di halaman Pusdai Jawa Barat, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada semua dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk membuat program unggulan di 2020. Agar, semua OPD akan memiliki program prioritas.

“Pekan depan saya berikan koreksian (terhadap program-program OPD di 2020), setelah itu dikunci sebagai program-program unggulan dari Jawa Barat,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menghadiri Rapat Pimpinan di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa (14/1).

Bahkan, menurut Emil, justru ia butuh masukan dari media. "Kalau boleh media, tadi saya sudah minta ke setiap dinas tanya ke wartawan kira-kira, misalkan dari Dinas Kehutanan apa yang kira-kira menurut wartawan isunya layak mendapat perhatian lebih,” paparnya.

Menurut Emil, 2020 menjadi tahun akselerasi inovasi. Ia pun berharap program-program dari semua OPD mampu merealisasikan visi Juara Lahir Batin Melalui Kolaborasi dan Inovasi. “Tahun ini akselerasi inovasi," katanya.

Tapi, kata dia, target minimal setengah dari yang ia mau visi Pemprov Jabar semua harus tercapai. "Misalkan, Kredit Mesra harus sekian. Media juga kawal, nanti tahun depan 2021 tahun prestasi, tahun panennya,” katanya.

Emil mengatakan, OPD di lingkungannya banyak sekali. Ia meminta secara transparan dan profesional semua memaparkan programnya.

"Sanggup enggak memenuhi target-target dari gubernur sesuai dengan yang kami arahkan. Kalau tidak sanggup, ada konsekuensi jabatan yang sudah dijadikan perjanjian,” kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement