REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Banjir menerjang dua kelurahan di Kecamatan Harjamukti, yakni Kelurahan Kalijaga dan Pegambiran, Kota Cirebon, Senin (13/1) malam. Ada sedikitnya 400 kepala keluarga (KK) dan 250 rumah di dua kelurahan itu yang terdampak banjir tersebut.
Berdasarkan data dari Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon, dari jumlah tersebut, warga terdampak banjir di Kelurahan Kalijaga mencapai 320 KK dengan 164 rumah. Sedangkan di Kelurahan Pegambiran, tercatat ada 98 KK dengan 87 rumah yang terdampak banjir.
Ketinggian banjir yang menggenangi pemukiman penduduk di Kelurahan Kalijaga mencapai sekitar 1,5 meter. Sementara ketinggian banjir di Kelurahan Pegambiran, mencapai sekitar satu meter.
Banjir disebabkan meluapnya sungai Cikenis dan Cipadung, di Kecamatan Harjamukti, setelah sebelumnya hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Banjir dengan cepat memasuki rumah-rumah warga. Meski demikian, banjir yang mulai terjadi sekitar pukul 20.00 WIB itu mulai surut sekitar pukul 23.30 WIB.
‘’Banjirnya memang cepat surut, tapi membuat warga sangat kerepotan,’’ kata salah seorang warga Kelurahan Kalijaga, Ani.
Ani mengatakan, banjir memang kerap melanda tempat tinggalnya setiap kali hujan lebat mengguyur. Ketinggian banjir bisa mencapai lebih dari satu meter sehingga membuat warga selalu dilanda khawatir.
Pada Selasa (14/1), warga yang terdampak banjir disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih rumah. Cuaca yang cerah di pagi hari juga dimanfaatkan mereka untuk menjemur berbagai perabot rumah yang basah terkena banjir.
Tak hanya rumah, lumpur dan kotoran yang terbawa banjir juga mengotori jalanan. Kegiatan bersih-bersih itu dibantu pula petugas Satuan Brimob Batalyon C Pelopor Polda Jabar, Polres Cirebon Kota, Kodim 0614/Kota Cirebon, maupun Pemkot Cirebon.
Lumpur yang cukup tebal yang menutupi permukaan jalan dan fasilitas umum di wilayah itu dibersihkan dengan cara disemprot menggunakan air.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon, Iing Daiman, menjelaskan, dapur umum untuk membantu korban banjir telah dibangun di Kantor DSPPPA. Bantuan berupa makanan pun sudah disalurkan kepada korban banjir sejak pagi tadi.
‘’Bantuan makanan kami salurkan sehari tiga kali,’’ terang Iing.
Pemkot Cirebon pun menjamin ketersediaan pangan cadangan atau buffer stock untuk korban banjir. Hal tersebut dikatakan Sekda Kota Cirebon, Anwar Sanusi, usai memimpin rapat penanganan banjir di Kota Cirebon, Selasa (14/1).
‘’Buffer stok yang ada di Dinas Sosial memang untuk lima hari. Tapi kami juga mengupayakan bantuan dari Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat,’’ kata Anwar.
Hal senada diungkapkan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, usai meninjau korban banjir di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Dia menyatakan, sejak semalam, dinas terkait sudah diinstruksikan untuk membantu masyarakat yang diterjang bencana banjir.
‘’Pemkot Cirebon hadir membantu masyarakat yang menjadi korban banjir,’’ kata Azis.
Azis menyatakan, Forkompimda dan masyarakat sebenarnya sudah melakukan antisipasi terjadinya bencana banjir di Kelurahan Kalijaga. Di antaranya dengan pengerukan dan bersih-bersih sungai. Khusus yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, koordinasi juga telah dilakukan agar sungai-sungai tersebut segera dikeruk.
Azis juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya, saat ini intensitas hujan sudah semakin tinggi di wilayah Kota Cirebon.