Selasa 14 Jan 2020 12:50 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo Selama 2019 Naik

Kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo berdampak pada penerimaan pendapatan asli daerah.

Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo Selama 2019 Naik. Beragam kapal yacht tampak bersandar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Foto: Antara
Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo Selama 2019 Naik. Beragam kapal yacht tampak bersandar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo selama 2019 meningkat jika dibandingkan pada 2018.

"Pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai 163.807 orang, sedangkan pada 2019 meningkat menjadi 184.206 wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Agustinus Rinus, Selasa (14/1).

Baca Juga

Ia mengatakan meningkatnya kunjungan wisatawan di daerah itu berdampak pada penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat. "Memang kunjungan wisatawan ke daerah ini setiap tahun mengalami peningkatan. Nah, peningkatan kunjungan wisatawan ini sangat berdampak pada penerimaan PAD di kabupaten ini," ujar dia.

photo
Nelayan melintas saat matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Ia mencontohkan, jika pada 2018 penerimaan PAD dari sektor pariwisata khusus untuk biaya retribusi mencapai Rp 34 miliar, pada 2019 mengalami kenaikan sekitar 100 persen atau Rp 60 miliar. "Kenaikan ini sangat signifikan karena memang kami lakukan penertiban terhadap kapal-kapal wisata yang membawa wisatawan yang melakukan penyelaman ke dasar laut," ujar dia.

Dari data yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Labuan Bajo, meningkatnya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo itu akibat daya tarik dari Komodo (Veranus komodoensis) yang berada di Pulau Komodo dan menjadi ikon pariwisata NTT. Ia mengatakan wisatawan yang berwisata ke Labuan Bajo khusus untuk mancanegara lebih banyak berasal dari Jerman, Inggris, Spanyol, Australia dan beberapa negara di Eropa lainnya. Kedatangan wisatawan-wisatawan itu hanya ingin melihat secara langsung kadal raksasa yang satu-satunya habitat asli ada di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement