Senin 13 Jan 2020 22:44 WIB

Menteri PUPR dan Emil Pantau Proyek Terowongan Nanjung

Menteri PUPR dan Gubernur Jabar meninjau proyek terowongan Nanjung.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Foto udara terowongan air Sungai Citarum di Nanjung, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/12/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara terowongan air Sungai Citarum di Nanjung, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau kondisi Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, Senin (13/1). Rencananya Presiden Joko Widodo akan meresmikan terowongan Nanjung pada akhir Januari.

Menurut Basuki, jika dua terowongan itu telah bisa difungsikan secara maksimal, maka proyek yang sempat mangkrak belasan tahun lalu itu kini sudah dirasakan manfaatnya. Sejak 17 Desember 2019 lalu, hujan deras turun di wilayah Bandung Raya yang menggenang wilayah langganan banjir di Dayeuhkolot dan sekitarnya. Saat genangan mulai meninggi, dua terowongan dibuka untuk mempercepat aliran air.

Baca Juga

"Pada 17 Desember tinggi hujannya, ternyata saat dites oleh BBWS dan ditunggu Dayeuhkolot hampir banjir masyarakat mau mengungsi pas dibuka pukul 11.15 malam dan pukul 5 pagi sudah surut. Jadi lima jam ini berfungsi. Saya kira ini salah satu solusi untuk pengendalian banjir," kata Basuki.

Rencananya, kata dia, Presiden Joko Widodo akan meresmikan terowongan Nanjung akhir bulan nanti.  "Ini sudah dioperasikan tinggal tunggu Pak Gubernur mengundang Pak Presiden," ucapnya.

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kehadiran terowongan Nanjung cukup berdampak signifikan terhadap pengendalian banjir. Saat banjir melanda Jabodetabek awal tahun lalu, kondisi banjir di wilayah Bandung Raya relatif tak parah.

"Solusi penanganan air yang potensinya banjir sedang berproses dan sudah berproses banyak," katanya.

Emil mengatakan saat curah hujan ekstrem pada awal tahun, tidak ada banjir luar biasa di cekungan Bandung. Sebab, air yang biasanya berkumpul di satu titik berhasil dialirkan setelah dioperasikannya dua terowongan Curug Jompong. "Kalau gak ada halangan akhir bulan kami undang untuk meresmikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement