REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan pemerintah Prancis akan melakukan penguatan kerja sama pertahanan. Penguatan kerja sama dilakukan terkait beberapa isu, di antaranya pengembangan industri pertahanan dan perlawanan terhadap terorisme.
"Indonesia ingin terus tingkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang yang dapat perkuat alutsista TNI dan memajukan industri pertahanan Indonesia,"ujar Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, lewat keterangan pers, Senin (13/1).
Hal tersebut ia katakan saat melaksanakan pertemuan dengan Menhan Prancis, Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan Prancis, Paris, Senin (13/01). Dalam pertemuan tersebut, kedua Menhan sepakat melakukan penguatan kerja sama pertahanan.
Penguatan kerja sama itu akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan atau Defense Cooperation Agreement (DCA). Keduanya mendorong agar DCA dapat segera diselesaikan pada tahun ini sebagai framework kerja sama pertahanan ke depan.
Beberapa isu yang menjadi perhatian untuk DCA, yakni kerja sama pelatihan dan pendidikan, pengembangan industri pertahanan, kerja sama dalam bidang sains dan teknologi industri pertahanan. Selain itu, ada pula isu kerja sama intelijen pertahanan, kerja sama operasi penjagaan kedamaian, serta kerja sama misi kemanusiaan saat bencana, dan melawan terorisme.
"Prancis sebagai negara yang memiliki industri pertahanan yang maju, dapat menjadi mitra strategis dalam upaya Indonesia memperkuat alutsista TNI serta mengekselerasi pengembangan industri pertahanan nasional," jelas Duta Besar RI untuk Prancis, Arrmanatha Nasir.
Menurutnya, langkah tersebut akan mendukung upaya menjadikan industri pertahanan nasional sebagai bagian dari rantai produksi global. Karena itu Menhan RI memberi perhatian khusus pada pengembangan industri pertahanan saat membahas kerja sama pertahanan kedua negara ke depan dengan Menhan Prancis.
Selain bertemu dengan Menhan Prancis, Prabowo juga telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perusahaan industri pertahanan di bidang pesawat tempur, kapal, radar dan sistem avionic, serta amunisi. Dalam pertemuan tersebut, kalangan industri pertahanan Prancis diharapkan dapat bekerja sama dalam mengekselerasi kemajuan industri pertahanan Indonesia.
Mereka juga diharapkan dapat menambah kuat sistem alutsista TNI melalui transfer teknologi, peningkatan penggunaan kandungan lokal dan peningkatan kapasitas SDM.
Menhan RI menegaskan, Indonesia siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan perusahaan industri Prancis agar dapat menjadikan industri pertahanan Indonesia menjadi bagian dari rantai produksi global produk alutsista.