REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Meteorologi, Klimatologidan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, mengimbau masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrim hingga beberapa hari ke depan.
"Potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir diprakirakan akan terjadi hingga 18 Januari 2020," ujar Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika, Senin (13/1).
Hujan lebat yang disertai angin kencang di antaranya menerjang Rest Area KM 166 ruas Tol Cipali, yang masuk wilayah Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Sabtu (11/1) pukul 15.30 WIB.
"Terpantau dari alat BMKG Kertajati, kecepatan angin maksimum saat peristiwa itu terjadi di Rest Area KM 166 Tol Cipali mencapai 33 Knot atau 61 km per jam," ujar Faiz.
Peristiwa itu menyebabkan beberapa fasilitas di rest area tersebut mengalami kerusakan. Berdasarkan data dari BPBD setempat, sejumlah fasilitas yang mengalami kerusakan akibat peristiwa tersebut di antaranya, SPBU, tiang penerangan jalan umum (PJU) dan tiang penangkal petir. Selain itu, sebuah mini market dan sejumlah kios milik pedagang juga rusak.
Setelah kejadian tersebut, berbagai fasilitas di rest area itu untuk sementara tidak dapat digunakan. ASTRA Tol Cipali bersama dengan pengelola Rest Area KM 166 pun langsung melakukan upaya pembersihan dan perbaikan.
"Rest Area KM 166 dan PJU yang berada di sekitar KM 166 sudah dapat berfungsi kembali. Kondisi lalu lintas di lajur KM 166 juga dapat dilalui dengan normal dan lancar oleh pengguna jalan," kata Corporate Communication Dept Head PT Lintas Marga Sedaya (LMS), selaku pengelola Tol Cipali, Theresia Dyah, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/1) malam.
ASTRA Tol Cipali pun mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dalam berkendara. Selain itu, cek kembali kondisi kendaraan sebelum berkendara dan segera beristirahat di rest area jika merasa letih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika