Senin 13 Jan 2020 14:52 WIB

Banyak Tiang Reklame di Tangerang Berkarat

Tinag reklame yang berkarat membahayakan masyarakat karena rawan roboh.

Banyak Tiang Reklame di Tangerang Berkarat (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Banyak Tiang Reklame di Tangerang Berkarat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tiang reklame di Kota Tangerang, Provinsi Banten banyak yang berkarat. Hal itu bisa membahayakan masyarakat dan pengguna jalan karena rawan roboh terutama saat cuaca ekstrem.

Menurut Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Hendri Pratamadi mengungkapkan telah melakukan pengawasan di lapangan. Hasil pengawasan di lapangan menunjukkan tak sedikit reklame yang diindikasikan sudah berumur dan berkarat.

Baca Juga

“Kami mengimbau pemilik reklame melakukan langkah pengamanan terhadap objek reklame yang dimilikinya sehingga tidak membahayakan masyarakat dan pengguna jalan,” ujarnya, Senin (13/1).

Pemilik lahan reklame pun diimbau siaga dan melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca dan tiang reklame. “Pemilik lahan reklame diharap mengimbau kepada pengguna jalan agar tidak berhenti atau berteduh di bawah reklame,” katanya.

Ia juga mengimbau pemilik reklame yang belum memiliki izin agar segera mendaftarkan IMBR dan IPR ke DPMPTSP Kota Tangerang sesuai ketentuan yang berlaku. Disbudpar Kota Tangerang telah mengeluarkan hasil pengawasan dan imbauan cuaca ekstrem kepada pengelola tiang dan lahan reklame serta reklame yang berada di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Surat bernomor 655/50-Pertamanan yang ditandatangani oleh Kepala Disbudpar Rina Hernaningsih itu juga ditujukan kepada warga sekitar tempat berdirinya reklame. Surat tersebut merupakan tindak lanjut dari surat Kepala BNPB pada 6 Januari 2020 perihal peringatan dini potensi ancaman bahaya banjir, banjir bandang serta tanah longsor di Indonesia.

“Melalui surat ini kami mengimbau pemilik tiang reklame, pemilik lahan reklame dan warga di sekitar lokasi reklame memperhatikan kondisi cuaca yang disampaikan BMKG bahwa terdapat prediksi cuaca ekstrem di Jabodetabek,” ujarnya.

Ada 20 biro pengelola reklame yang diberikan sosialisasi mengenai hal ini. Kemudian, ia juga melakukan penempelan informasi terhadap 100 tiang reklame berukuran lebih dari 4x6 meter.

Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada periode 11-15 Januari 2020. Kemudian akhir Januari sampai awal Februari serta pertengahan Februari 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement