Senin 13 Jan 2020 13:02 WIB

Jalan Desa Ambles Akibat Pergerakan Tanah

Jalan Desa ambles sedalam satu meter akibat pergerakan tanah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat pergerakan tanah kembali terjadi di Kampung Bojongkasih, Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak (Ilustrasi pergerakan tanah)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat pergerakan tanah kembali terjadi di Kampung Bojongkasih, Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak (Ilustrasi pergerakan tanah)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat pergerakan tanah kembali terjadi di Kampung Bojongkasih, Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak. Akibatnya, jalan desa sepanjang 100 meter ambles sedalam satu meter, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.

"Saat ini jalan desa tersebut tidak dapat dilalui kendaraan dan aktivitas warga terganggu. Kendaraan dialihkan ke jalan alternatif melalui Desa Bojongkasih, untuk warga yang akan melakukan aktifitas mendesak," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sofyan saat dihubungi, Ahad (12/1).

Baca Juga

Ia menjelaskan, sebagian besar kontur tanah di wilayah Kadupandak sangat labil. Hal ini membuatnya sangat rawan terjadi bencana alam pergerakan tanah dan longsor seiring hujan yang turun deras dengan intensitas tinggi.

Dikhawatirkan pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut terus meluas dan terjadi di sejumlah titik karena pergerakan tanah dipicu tingginya intensitas hujan selama sepekan terakhir. Pihaknya telah menyiagakan petugas dan relawan tangguh bencana untuk siaga dan waspada guna melakukan penanganan cepat saat terjadi hal yang tidakdiinginkan.

"Meskipun hanya satu garis retakan yang terjadi, namun celahnya cukup besar dan dalam. Tidak hanya jalan desa, area pesawahan di wilayah tersebut terancam gagal panen. Kami siagakan anggota dan relawan untuk melakukan berbagai upaya termasuk mengevakuasi warga saat pergerakan tanah melanda perkampungan," katanya.

Pihakya mengimbau warga untuk segera berkoordinasi dengan aparat atau petugas Relawan Tangguh Bencana. Hal ini dilakukan agar dapat langsung ditangani saat hendak mengungsi atau mendapat informasi secara rinci terkait pergerakan tanah yang terjadi.

"Relawan sudah melakukan pendataan dan meminta warga untuk segera mengungsi ketika pergerakan tanah terus meluas dan mulai mengancam perkampungan. Untuk saat ini laporan sementara pergerakan tanah yang terjadi masih jauh dari perkampungan," katanya.

Ia menambahkan, sebelumnya pergerakan tanah juga terjadi di Kampung Cibolang, Desa Wargaasih, Kecamatan Kadupandak. Pergerakan tanah menyebakan irigasi jebol sehingga satu hektare area pesawahan terancam gagal panen dan satu rumah rusak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement