REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satu hektare sawah di Kampung Cibolang, Desa Wargaasih, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, teracam gagal panen akibat pergerakan tanah. Sementara, satu rumah warga rusak berat. Saat ini, petugas mengimbau warga untuk mengungsi.
"Pergerakan tanah terjadi menjelang malam setelah hujan turun deras sejak pagi hingga sore.Satu hektare sawah tidak dapat digarap karena saluran irigasi sepanjang 100 meter jebol," kata Kapolsek Kadupandak, AKP Deden Sulaeman, saat dihububugi di Cianjur, Ahad (12/1).
Ia menjelaskan, sawah tersebut milik enam orang warga sekitar diDesa Wargaasih, Kecamatan Kadupandak, yang baru ditanami, beberapa pekan terakhir. Tidak hanya merusak pesawahan, pergerakan tanah juga mengancam perkampungan warga.
"Satu rumah warga rusak berat, sehingga tidak dapat dihuni. Pemilik rumah sudah mengungsi ke rumah kerabatnya dan warga lainnya, kami imbau untuk waspada dan segera mengungsi jika hujan turun deras dengan intensitas lama," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya bersama warga dan relawan setempat telah melakukan berbagai penanganan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas dan instansi di Pemkab Cianjur, terkait jebolnya saluran irigasi.
"Kami menyiagakan anggota dan babinsa serta Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk membantu warga saat dibutuhkan karena pergerakan tanah diperkirakan akan terus meluas seiring tingginya curah hujan," katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya telah mengimbau warga yang tinggal di sejumlah wilayah di Kadupandak yang masuk dalam zona merah bencana, untuk siaga dan waspada. Ia jugua meminta warga segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.