Ahad 12 Jan 2020 19:56 WIB

Siswa Korban Banjir di Lebak Disediakan Sekolah Darurat

Berapa sekolah belum bisa mulai karena siswa masih di pengungsian secara terpancar.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi bangunan sekolah di SMPN 1 Lebak Gedong masih tertimbun material longsor di Desa Ciladaheun, Lebak, Banten, Senin (6/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Kondisi bangunan sekolah di SMPN 1 Lebak Gedong masih tertimbun material longsor di Desa Ciladaheun, Lebak, Banten, Senin (6/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Banten, Wawan Ruswandi, mengatakan masih ada beberapa sekolah di wilayahnya yang belum bisa memulai kegiatan belajar mengajar. Hal yang menjadi kendala adalah siswa sekolah tersebut terpencar dan masih berada di pengungsian.

"Beberapa sekolah yang belum bisa mulai karena siswanya masih di pengungsian secara terpencar, seperti SMPN 1 dan 2 Lebak Gedong, SDN Banjarsari 1 dan 2, di Lebak Gedong," kata Wawan, pada Republika, Ahad (12/1).

Ia mengatakan, berkenaan dengan kegiatan belajar di sekolah-sekolah tersebut diundur menjadi Senin (13/1). Wawan menjelaskan, meskipun bangunan sekolah belum bisa ditempati beberapa jalan keluar dipikirkan agar para siswa masih bisa mendapatkan pembelajaran.

Wawan menjelaskan, pihaknya melakukan pendataan kepada siswa yang masih berada di pengungsian terkait dengan nama, jumlah siswa, dan tempat pengungsiannya. Setelah itu, siswa juga diarahkan agar bisa menjalankan kegiatan belajar di sekolah terdekat dengan pengungsian.

"Peserta didik dalam pengungsian yang lokasi pengungsiannya berdekatan dengan sekolah lain, agar menitipkan peserta didiknya pada sekolah terdekat," kata dia lagi.

Hujan deras yang melanda wilayah Jabodetabek pada awal tahun 2020 juga berdampak di Banten. Kabupaten Lebak menjadi salah satu wilayah yang terdampak banjir dan merusak permukiman ataupun bangunan fasilitas publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement