Ahad 12 Jan 2020 19:42 WIB

DS Ungguli Survei Pilbup Bandung Partai Golkar

Survei LSI dinilai terpercaya di kalangan masyarakat dan penyelenggara Pemilu.

Tim Survei dari Liga Survei Indonesis, pengurus DPD Partai Golkar Jabar, Pansel DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, serta para balon bupati Bandung saat pengumuman hasil survei internal Partai Golkar terkait pemilihan bupati Bandung 2020 di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jumat (10/1).
Foto: Istimewa
Tim Survei dari Liga Survei Indonesis, pengurus DPD Partai Golkar Jabar, Pansel DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, serta para balon bupati Bandung saat pengumuman hasil survei internal Partai Golkar terkait pemilihan bupati Bandung 2020 di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jumat (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Proses penjaringan calon bupati Bandung dari Partai Golkar kian mengerucut. Kader Partai Golkar yang juga anggota DPRD Provinsi Jabar H M Dadang Supriatna (DS) mengantongi hasil survei tertinggi di kalangan bakal calon bupati Bandung dari Partai Golkar.

Hasil survei periode pertama dari Liga Survei Indonesia (LSI), akhir pekan lalu, menunjukkan, Dadang Supriatna mengantongi suara 6,6 persen, mengungguli suara kader Golkar lainnya. Di antaranya Hj Kurnia Agustin 5,7 persen, H Anang Susanto 3,4 persen, H Deding Ishak 1,8 persen, dan H Yoga Santosa 1,6 persen.

‘’Ahamdulillah, survei periode pertama LSI yang diumumkan Jumat kemarin, nama saya diunggulkan, dan berada di posisi ke satu di kalangan internal Partai Golkar,’’ ujar Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna kepada Republika, Ahad (12/1). Kata dia, peluncuran hasil survei ini menjadi bagian dari agenda rapat di kantor DPD Golkar Provinsi Jabar, Jumat (10/1).

Rapat pengumuman hasil survei tersebut dihadiri langsung oleh Tim Survei dari LSI dan pengurus DPD Partai Golkar Jabar, beserta Pansel DPD Kabupaten Bandung, serta para balon lainnya. Melihat hasil survei pertama itu, Dadang mengaku akan lebih giat bersosialisasi. Menurut Dadang, Liga Survei Indonesia merupakan lembaga survei yang terpercaya di kalangan masyarakat, pemerintah, maupun penyelenggara Pemilu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement