REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi dilanda cuaca ekstrem mulai 11-15 Januari 2020.
"Kondisi ini disebabkan adanya daerah tekanan rendah yang diprakirakan akan menjadi Siklon Tropis," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi, Sabtu (11/1).
Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan seputar prospek cuaca di wilayah Provinsi NTT dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan hasil pemantauan, posisi matahari berada pada belahan bumi selatan yang menyebabkan angin monsun barat.
Dia mengatakan, kondisi cuaca umumnya berawan, berpotensi hujan ringan hingga hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Sementara suhu udara berkisar 25-35 derajat Celsius, kelembaban udara berkisar antara 65-98 persen dan angin bertiup dari barat daya-utara dengan kecepatan angin 15-30 kilometer per jam.
Dia menjelaskan, tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya berkisar antara 1010 - 1014 hPa. Terdapat potensi cuaca buruk di wilayah NTT yang disebabkan adanya daerah tekanan rendah yang diprakirakan akan menjadi Siklon Tropis. Karena itu, warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam di daerah itu.