REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan nama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek. Penandatanganan perjanjian pemegang saham dan perjanjian penataan stasiun terintegrasi dilakukan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).
Pembentukan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek ini bertujuan mengintegrasikan moda transportasi darat dan kereta di Jabodetabek. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, perjanjian ini merupakan langkah konkret setelah penandatanganan head of agreement (HoA) yang dilakukan pada Senin (9/12) lalu.
William mengatakan, KAI yang mewakili pemerintah pusat dan MRT selaku perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menandatangani perjanjian pemegang saham. William menjelaskan, perjanjian ini mengatur kesepakatan pembentukan perusahaan patungan yang akan melakukan kajian dan pelaksanaan integrasi transportasi serta pengembangan kawasan berorientasi transit di Jabodetabek.
"Perusahaan patungan ini akan bertindak untuk mengelola transportasi perkeretaapian terintegrasi dan kawasan berorientasi transit di wilayah Jabodetabek, termasuk kegiatan usaha investasi sesuai izin usaha dan hukum yang berlaku di Indonesia," kata William, Jumat.
William menyampaikan, pelaksanaan rencana aksi penataan kawasan stasiun-stasiun kereta api milik KAI, MRT Jakarta, akan bertindak sebagai project management unit yang memfasilitasi dan memantau perkembangan pelaksanaan penataan tersebut.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini menjadi koordinasi rencana aksi dengan pelaksanaan teknis oleh dinas-dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, sesuai dengan bidangnya masing-masing," kata dia.
Dirut KAI Edi Sukmoro mengatakan, kerja sama ini juga menyasar pada pengembangan kawasan stasiun dan mengintegrasikan transportasi kereta api di Ibu Kota. "Kami optimistis langkah-langkah tersebut dapat mengurangi kemacetan dan memberikan nilai lebih untuk kawasan DKI Jakarta,\" kata Edi.
Edi menambahkan, KAI akan berperan dalam hal peningkatan prasarana di dalam stasiun, manajemen sirkulasi penumpang dan kendaraan, serta izin akses. Edi menyebut, perjanjian kerja sama ini akan berlaku hingga satu tahun ke depan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan tiga hal penting yang harus dimiliki pemimpin BUMN, yakni akhlak, loyalitas, dan team work atau kerja sama tim. Erick mengambil contoh kerja sama tim yang baik telah ditunjukkan oleh dirinya bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam membentuk perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
"Contoh hari ini, tidak mungkin tanda tangan (kerja sama) kalau tidak ada team work antara Gubernur DKI Jakarta, Menhub, dan saya beserta timnya," ujar Erick.
Dari aspek loyalitas, Erick menyampaikan dirinya bersama Menhub dan Anies telah melakukannya dengan mengikuti visi dan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan adanya sistem transportasi yang terintegrasi.
Erick menilai, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek memiliki kewenangan yang luar biasa lantaran memiliki wilayah operasional dari kereta bandara hingga MRT dengan jumlah penumpang mencapai 1,9 juta orang per hari. "Kurang powerful apa, kalau akhlak enggak baik, sama saja bohong," ucap Erick.
Erick tak mempermasalahkan Pemprov DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) mendapat saham lebih besar, yakni sebesar 51 persen dibandingkan saham milik BUMN yang diwakili PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang sebesar 49 persen. Erick menilai, Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN berhak menaruh direksi dan komisaris dalam tubuh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
"Dalam perusahaan patungan ada namanya kebijakan karena wilayah Jakarta, ya tidak apa-apa (pemprov) Jakarta yang (saham) mayoritas," ujar Erick.
Jadi Acuan
Menhub Budi Karya Sumadi berharap perusahaan patungan yang dibentuk oleh PT KAI dan PT MRT Jakarta dapat menjadi acuan bagi pengembangan angkutan kereta urban di seluruh Indonesia.
"Jika model kerja sama seperti ini berhasil, maka ini bisa dijadikan acuan bagi daerah lain dalam mengembangkan angkutan umum massal khususnya perkeretaapian perkotaan," ujar Budi.
Budi Karya mengatakan, integrasi antarmoda, pengembangan kawasan TOD, dan penataan simpul transportasi jika dikelola dengan baik, dampaknya bagi pengembangan kota akan sangat baik. Hal tersebut tentunya akan membawa kemudahan bagi masyarakat dalam menggunakan angkutan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta mengurangi kemacetan.
"Saya berharap agar kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan segera dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata dia.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pada fase awal perusahaan patungan antara PT KAI dan PT MRT Jakarta akan menata empat stasiun kereta di Ibu Kota. Empat stasiun tersebut yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman.
“Kepemilikan saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam perusahaan patungan ini sebesar 51 persen dan kehadiran perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek itu akan mengintegrasikan moda transportasi kereta dan darat,” kata Anies.