Jumat 10 Jan 2020 14:30 WIB

Ribuan Pohon Ditanam di Tasikmalaya untuk Antisipasi Bencana

Polres Tasikmalaya Kota melakukan penanaman pohon di kawasan wisata Situ Gede

Rep: Bayu Adji P./ Red: Christiyaningsih
Polres Tasikmalaya Kota melakukan penanaman pohon di kawasan wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jumat (10/1).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Polres Tasikmalaya Kota melakukan penanaman pohon di kawasan wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jumat (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polres Tasikmalaya Kota melakukan penanaman pohon serentak di kawasan wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jumat (10/1). Kegiatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Sejuta Pohon Sedunia itu juga sekaligus untuk mengantisipasi kejadian bencana.

Wakapolres Tasikmalaya Kota Kompol Andrey Valentino mengatakan kegiatan penanaman pohon itu merupakan perintah Kapolri. Setiap jajaran polres di seluruh Indonesia diperintahkan untuk melakukan penanaman serentak dalam rangka program Polri Peduli Penghijauan.

Baca Juga

"Ini sebagai upaya polisi peduli penghijauan. Ini merupakan program untuk seluruh Indonesia," kata dia, Jumat (10/1).

Di kawasan wisata Situ Gede, lahan dengan luas sekitar 830 meter persegi ditanami pohon. Sejak awal Januari 2020, Polres Tasikmalaya telah menanam sekitar tiga ribu pohon di lahan seluas 14 ribu meter persegi.

Andrey mengatakan penanaman itu sekaligus dilakukan untuk antisipasi bencana di wilayah Tasikmalaya. Apalagi, kata dia, di sejumlah daerah banyak terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor. "Kita tahu di Indonesia sedang banyak bencana. Karena itu, sudah saatnya kita melakukan antisipasi dengan menanam pohon," ujar dia.

Ia mengatakan program penanaman pohon itu akan terus berlanjut ke depannya. Ia juga mengingatkan warga untuk terus menjaga kelestarian lingkungan. "Semoga ini dapat bermanfaat ke depannya," kata dia.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mewakili masyarakat dan pemerintah mengapresiasi gerakan penanaman pohon yang diinisiasi oleh Polri secara nasional, termasuk di Kota Tasikmalaya. Menurut dia, gerakan itu sangat penting untuk menyeimbangkan laju pembangunan di Kota Tasikmalaya.

"Bagaimanapun pembangunan di kota terus berkembang. Mulai dari perdagangan, industri, dan lainnya. Tapi pembangunan harus berbasiskan lingkungan," kata dia.

Karena itu, gerakan yang diinisiasi  polisi harus menjadi motivasi untuk masyarakat lainnya. Ia juga akan meminta jajarannya dan pihak lain untuk mengikuti gerakan tersebut. Menurut dia, penanaman pohon memang tak akan langsung berdampak saat ini. Namun, pohon itu akan bermanfaat untuk generasi selanjutnya.

Budi menambahkan kondisi hari ini di beberapa daerah banyak kejadian banjir bandang dan longsor. Karena itu, penanaman pohon bukan untuk kerindangan atau kebutuhan oksigen, tapi yang paling utama untuk mengantisipasi kebencanaan. Ia menilai pohon itu berfungsi sebagai penyangga bumi untuk menjaga tanah agar tidak bergerak dan terjadi longsor.

Menurut dia, saat ini adalah momen saat yang tepat karena awal tahun banyak bencana banjir dan longsor. Karena itu, gerakan ini sangat tepat dan menjadi tanggung jawab bersama. "Kita juga akan gerakan, terutama di daerah yang rawan resapan air. Kita juga akan terus berlanjut melakukan," ujar dia.

Polres Tasikmslaya juga melakukan penanaman pohon di berbagai wilayah di Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 25 ribu pohon ditanam secara serentak di lahan seluas ditanam di 13 hektare.

Selain pohon buah-buahan, polisi juga menanam pohon pala hingga jenis pohon dengan akar serabut ditanam di lokasi rawan longsor. "Ini sesuai dengan program Pak Kapolri dan arahan Pak Kapolres kita tanam di lokasi lokasi rawan longsor," kata Wakapolres Tasikmalaya Kompol Rikky Aries Setiawan.

Penanaman pohon itu dilakukan di lokasi rawan bencana, selain untuk penghijauan sekaligus juga meminimalisir potensi bencana alam. Apalagi, beberapa wilayah di Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi bencana longsor yang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement