Jumat 10 Jan 2020 14:02 WIB

Pemkab Purwakarta Targetkan Tanam 6.000 Hektare Sawah

Musim tanam seharusnya dimulai pada Desember lalu.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Muhammad Hafil
Pemkab Purwakarta Targetkan Tanam 6.000 Hektare Sawah. Foto: Sawah di Purwakarta.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Pemkab Purwakarta Targetkan Tanam 6.000 Hektare Sawah. Foto: Sawah di Purwakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta mengoptimalkan produktivitas sawah pada musim hujan ini. Pada Januari ini, ditargetkan enam ribu hektar sawah mulai ditanam.

Kepala Dispangtan Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan Suherlan mengatakan dengan musim hujan ini menjadi waktu yang tepat untuk mulai menanam benih padi. Curah hujan cukup untuk membantu menggemburkan dan mengairi areal sawah.

Baca Juga

“Untuk Januari ini target tanam 6.000 hektar. Alhamdulillah dengan potensi hujan sekarang kita optimis bisa mencapai target,” kata Agus saat dihubungi, Jumat (10/1).

Menurutnya seharusnya musim tanam sudah dimulai pada awal Desember lalu. Namun, lahan belum siap ditanam sehingga tidak biasa digarap oleh para petani secara maksimal. Ia mengatakan terjadi kemunduran musim tanam pada Desember lalu akibat curah hujan yang belum stabil.

Di Purwakarta bahkan beberapa wilayah masih musim kemarau sehingga lahan cenderung kering. “Luas lahan sawah di Purwakarta kan sekitar 18 ribuan hektar. Targetnya Desember juga 6.000 tapi hanya mencapai 4500 hektar karena memang ada kemunduran jadwal karena kemarau kita telat memanfaatkan tanah sehingga Januari harus lebih dioptimalkan,” tuturnya.

Ia menyebutkan untuk saat ini areal persawahan di semua wilayah sudah siap digarap. Termasuk lahan tadah hujan yang saat musim kemarau lalu mengalami kekeringan karena pengairannya hanya mengandalkan air hujan. “Di daerah Maniis 650 hektar itu lahan tadah hujan, tapi alhamdulillah sekarang sudah dilakukan penanaman. Apalagi lahan potensi juga sudah digarap,” ujarnya.

Ia menambahkan beberapa sawah juga menjadi perhatian khusus karena letaknya di sekitar tebing dan rawan longsor. Mengingat curah hujan yang tinggi di Purwakarta saat ini. Ia pun meminta petani tidak telat lagi menggarap sawahnya. Ia berharap lahan-lahan yang telah tergarap bisa menjaga kestabilan produksi pangan beras di wilayah Purwakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement