Kamis 09 Jan 2020 12:52 WIB

Masjid Didorong Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat

Kendala yang dihadapi masyarakat yaitu akses modal dan kesempatan yang kecil.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Ketua PBNU Said Aqil Siraj (tengah) dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad (kiri) hadir pada acara Puncak Milad Pusdai Jabar bertajuk Ngaji Untuk Bangsa, di Aula Pusdai Jabar, Kota Bandung, Selasa (7/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua PBNU Said Aqil Siraj (tengah) dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad (kiri) hadir pada acara Puncak Milad Pusdai Jabar bertajuk Ngaji Untuk Bangsa, di Aula Pusdai Jabar, Kota Bandung, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat menggelar puncak acara milad ke 22 dengan tema "Ngaji untuk Bangsa" di Bale Asri, Selasa (7/1) malam. Sejumlah tokoh turut hadir yaitu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Arifin Panigoro, Ketua PBNU KH Said Aqil Siraj, Ketua PP Muhammadiyah, Bambang Dadang Kahmad.  Ratusan jamaah turut hadir pada malam puncak milad Masjid Pusdai Jawa Barat. Mereka yang mayoritas berasal dari berbagai daerah ini sangat antusias mendengarkan tausiyah atau ceramah.

Ketum PBNU, KH Said Aqil Siraj mengatakan selain sebagai pusat ibadah, peran masjid juga dapat membantu menyejahterakan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan melakukan pemberdayaan ekonomi umat dari bawah ke atas.  ''Jika pengusaha muslim mengikuti jati diri dan karakter Islam melalui pembayaran zakat maka semua selesai (pemberdayaan ekonomi umat),'' ujarnya di sela-sela acara Ngaji untuk Bangsa di Masjid Pusdai Jabar, Selasa (7/1).

photo
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Arifin Paniogoro menyampaikan sambutan pada acara Puncak Milad Pusdai Jabar ke-22 bertajuk Ngaji Untuk Bangsa, di Aula Pusdai Jabar, Kota Bandung, Selasa (7/1).

Anggota Watimpres, Arifin Panigoro mengatakan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berasal dari masjid harus terus diupayakan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya melalui Medco Foundation terus berupaya melakukan pemberdayaan ekonomi termasuk di pesantren. ''Pemberdayaan ekonomi perlu diupayakan dari masjid,'' ujarnya. Menurutnya, kendala yang dihadapi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi yaitu akses modal dan kesempatan yang kecil.

Ia mengatakan diperlukan dorongan dari berbagai pihak untuk mengembangkam ekonomi masyarakat. "Bukan hanya modal, ada kesulitan akses. Kalau dibuka kesempatan dan kemampuan akses maka ada perkembangan," kata Arifin.

photo
Ketua PBNU Said Aqil Siraj hadir pada acara Puncak Milad Pusdai Jabar ke 22 bertajuk Ngaji Untuk Bangsa, di Aula Pusdai Jabar, Kota Bandung, Selasa (7/1).

Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menilai kegiatan Ngaji untuk Bangsa akan berdampak positif di wilayah Jawa Barat. Apalagi menurutnya di Jawa Barat memiliki beragam kelompok agama Islam dan mahzab. Ia berharap dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan dan menguatkan ukhuwah islamiyah. Dadang pun berharap dengan kehidupan Islam yang penuh kasih sayang akan jauh dari konflik. Menurutnya, Pusdai Jawa Barat diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi di Jawa Barat terdapat lebih 41 juta umat Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement