REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta mewajibkan sekolah untuk menyosialisasikan ilmu pertanian kepada siswa-siswanya. Murid-murid di sekolah pun diwajibkan menanam padi sebagai sumber makanan pokok di Indonesia.
Kepala Disdik Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan menanam padi menjadi metode belajar yang aplikatif. Padi yang ditanam merupakan padi rekayasa yang sedang dikembangkan di Indonesia yakni padi Inpari IR Nutri Zinc yang dikenal sebagai padi pencegah stunting.
“Mulai sekarang ini wajib dilaksanakan. Program ini untuk memperkanalkan padi. Setiap hari makan nasi jangan sampai enggak kenal pertanian,” kata Purwanto usai sosialisasi menanam padi kepada siswa di SDN 8 Ciseureuh, Kabupaten Purwakarta, Rabu (8/1).
Purwanto mengatakan penerapan belajar menanam padi sebagai media pendidikan yang bisa mengajarkan anak di luar pelajaran dalam kelas. Anak-anak bisa belajar mengenai ilmu pengetahuan alam hingga pendidikan karakter karena diajarkan untuk giat dan bersungguh-sungguh.
Di samping itu, kata dia, padi ini sedang dibudidayakan sebagai padi khusus karena kaya akan nutrisi. Padinya dapat dikonsumsi untuk melengkapi gizi sehingga bisa mencegah stunting.
“Mereka nanam pakai pot, polybag, ember itu untuk pembelajaran sekolah, nanti disimpan di sekolah setiap hari mereka urus. Minimal ada 20 pot setiap kelas, kalau ada enam kelasberarti 120 itu yang wajib,” tuturnya.
Menurutnya Disdik telah menyosialisasikak kewajiban ini kepada seluruh kepsek dari SD dan SMP baik negeri maupun swasta. Bantuan benih dari Dinas Pangan dan Pertanian pun sudah disebarkan untuk mulai dibudidayakan.
Nantinya, kata dia, pengawas sekolah akan memantau gerakan ini. Jika ada sekolah yang tidak menerapkan ada sanksi yang akan diberikan. Para siswa setiap paginya dapat mengurus padi tanamannya dan mencatat perkembangannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
