Rabu 08 Jan 2020 23:48 WIB

Bantuan Pendidikan Korban Banjir Agar Diprioritaskan

Komisi VIII DPR harus tetap sekolah meski tidak memakai seragam.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) menghibur sejumlah anak korban banjir di posko Pengadegan, GOR Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) menghibur sejumlah anak korban banjir di posko Pengadegan, GOR Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal tahun 2020 sejumlah wilayah di Pulau Jawa diterjang musibah banjir. Akibatnya tidak sedikit masyarakat bawah menjadi korban, tidak terkecuali anak-anak usia sekolah. Oleh karena itu Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta agar bantuan pendidikan untuk para korban diprioritaskan.

"Anak-anak harus tetap sekolah meski tidak memakai seragam. Bantuan pendidikan untuk anak-anak korban banjir harus diprioritaskan," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (8/1).

Baca Juga

Lebih lanjut, kata Ace, pihaknya juga meminta kepada Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemerintah Daerah (Pemda) agar memprioritaskan bantuan perlengkapan dan alat-alat pendidikan untuk anak-anak. Sebab, bagaimanapun juga kegiatan belajar dan mengajar tidak boleh terhambat.

"Apalagi sekarang sudah masuk tahun ajaran baru. Kegiatan belajar mengajar dipastikan tetap berjalan, kasihan anak-anak," tambah politikus Partai Golkar tersebut.

Ace sendiri telah melakukan tinjauan ke daerah yang terdampak banjir bandang di desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Menurutnya, banjir bandang yang menerjang Padalarang itu ini telah merusak 33 rumah dan merendam 77 Kepala Keluarga (KK). Akibatnya sekitar 300 jiwa harus mengungsi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement