Rabu 08 Jan 2020 13:26 WIB

Purwakarta Kembangkan Budi Daya Padi Pencegah Stunting

Padi yang dibudidayakan mengandung nutrisi 25 persen lebih baik, terutama zinc.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Petani menabur pupuk di lahan persawahan (ilustrasi). Pemkab Purwakarta mengembangkan budidaya padi Inpari IR Nutri Zinc untuk mencegah stunting.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Petani menabur pupuk di lahan persawahan (ilustrasi). Pemkab Purwakarta mengembangkan budidaya padi Inpari IR Nutri Zinc untuk mencegah stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Pangan dan Pertanian tengah mengembangkan budidaya padi Inpari IR Nutri Zinc. Padi yang saat ini tengah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian ini dipercaya sebagai bahan pokok makanan yang dapat membantu mencegah stunting.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus R Suherlan mengatakan saat ini ada beberapa lahan yang tengah diujicoba penanaman benih padi pencegah stunting ini. Hasilnya masih menunggu panen. 

Baca Juga

“Hasilnya mudah-mudahan pasa panen masa sekarang bisa kita lihat. Memang dengan adanya program ini akan digencarkan, paling tidak kita sosialisasikan juga ke petani,” kata Agus dalam kegiatan sosialisasi penanaman padi Inpari IR Nutri Zinc di SDN 8 Ciseureuh, Rabu (8/1).

Ia mengatakan temuan benih padi varietas baru ini patut diapresiasi. Pasalnya angka stunting di Indonesia termasuk Purwakarta masih signifikan. Padahal Indonesia kaya akan sumber pangan. 

Ia mencontohkan di Purwakarta seperti Kecamatan Darangdan dan Sukatani menjadi salah satu daerah sentra pertanian. Namun berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, angka stunting di wilayah tersebut termasuk salah satu yang tertinggi di Purwakarta. 

“Bukan berarti tidak ada beras hanya asupan gizinya yang tidak seimbang dengan yang dibutuhkan,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengaku pemerintah daerah menyambut baik adanya varietas hasil penelitian Kementan ini. Dikenalkan sejak tahun lalu, Purwakarta baru mulai menginisiasi tanam dan pengembangannya pada akhir tahun lalu. 

“Ada beberapa wilayah percontohan yang sudah ada di Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Pasawahan termasuk Darangdan juga kita coba pengembangan,” kata dia. 

Ke depannya, ia berharap pengembangan ini membuah hasil yang memuaskan. Bahkan Purwakarta bisa memghasilkan benih sendiri untuk dibagikan kepada para petani. Sebab saat ini, benih masih dibantu dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi).

Sementara itu Tim Peneliti BBPadi, Untung Susanto mengatakan Padi Inpari IR Nutri Zinc ini hasil pengembangan pada 2019 lalu. Saat ini berbagai wilayah di Indonesia juga tengah mengembangkan padi yang diakuinya dapat membantu mencegah stunting ini. 

Untung menuturkan padi pencegah stunting ini memiliki keunggulan dibanding padi lainnya. Keunggulannya yakni memiliki kandungan nutrisi 25 persen lebih baik terutama kandungan zinc yang dibutuhkan oleh tubuh. 

“Zinc itu sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Kekurangan zinc akibatnya daya tahan lemah, kecerdasan kurang dan bisa menimbulkan stunting. Artinya dengan adanya ini diharapkan bisa menjadi salah satu teknologi mengatasi stunting,” tutur Untung. 

Menurutnya budidaya padi ini tidak berbeda dengan padi varietas lainnya. Masa pertumbuhan sekitar 115 hari yang kemudian bisa dipanen. Padi ini juga bisa ditanam pada musim hujan maupun kemarau. 

Oleh karenanya, ia mengajak para petani untuk juga ikut membudidayakan padi varietas ini. Sehingga masyarakat bisa tercukupi nutrisinya dengan lebih baik lewat sumber pangan beras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement