REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di Kota Surabaya selama sepekan ke depan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warganya agar lebih waspada selama masa tersebut.
"Semuanya agar tetap waspada dan saling bersinergi untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Kita akan menghadapi cuaca seperti ini kurang lebih sepekan," ujar perempuan biasa disapa Risma ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengklaim telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi bencana alam. Satu di antaranya imbauan masyarakat ketika berada di jalan terutama pengendara motor. Saat turun hujan disertai angin kencang, masyarakat diminta tidak berteduh di bawah pohon.
Masyarakat diminta menegur apabila menemukan seseorang yang berada di bawah pohon. Peringatan ini juga ditunjukkan kepada mereka yang berdiri di bawah papan reklame. Menurut Risma, upaya ini penting untuk mencegah hal tidak diinginkan selama cuaca ekstrem. “Saya minta Linmas untuk sterilkan dan mengumumkan ini kepada warga,” ujarnya.
Selain itu, Risma juga meminta masyarakat menghubungi kontak darurat 112. Hal ini terutama saat menyaksikan pohon tumbang yang posisinya dekat dengan tiang listrik. Cara ini dibutuhkan karena pohon yang berada dalam kondisi tersebut berbahaya sehingga tidak boleh sentuh.
Risma berharap Kota Surabaya terhindar dari berbagai bencana alam. Harapan ini termasuk agar tidak sampai terjadi lagi korban jiwa. Untuk itu, Pemkot Surabaya berencana menyediakan rumah pompa dan posko supaya warga lebih mudah memantau kebencanaan.