REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan, Yogyakarta masih menjadi destinasi utama bagi masyarakat. Mulai dari segi pariwisata, budaya hingga kuliner.
Hal ini ia katakan berdasarkan jumlah stabilnya pertumbuhan penumpang. Baik di Adisutjipto maupun Yogyakarta International Airport (YIA).
Pertumbuhan penumpang sangat terlihat saat puncak arus kedatangan dan puncak arus balik selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Puncak arus kedatangan sendiri tercatat pada 21 Desember 2019 dengan jumlah penumpang sebesar 27.018 penumpang.
"Sedangkan puncak arus balik tercatat pada H+4 Tahun Baru 2020 yaitu pada tanggal 5 Januari, sebesar 23.464 penumpang," ujar Pandu usai menggelar apel penutupan Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru di Adisutjipto, Selasa (7/01).
Saat libur Nataru atau sejak pembukaan posko pada 19 Desember hingga 6 Januari, kenaikan jumlah penumpang mencapai 1,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total pergerakan kedatangan dan keberangkatan selama libur Nataru sendiri sebanyak 432.586 penumpang melalui Adisutjipto dan YIA.
"Jumlah tersebut naik 1,01 persen dibandingkan tahun 2018/2019 dengan 415.416 penumpang," ujarnya.
Selama 2019 sendiri, terjadi kenaikan jumlah penumpang dari sebelumnya. Pihaknya mencatat pertumbuhan penumpang di Adisutjipto dan YIA mencapai 7.143.435 penumpang.
Pandu pun menyebut, penyelenggaran posko berjalan aman, lancar dan terkendali. Hal tersebut, katanya, karena adanya komitmen, dedikasi dan kolaborasi dari seluruh personil yang terlibat.
"Ke depan, kami akan tetap berkomitmen pada peningkatan pelayanan di Bandara Internasional Adisutjipto dan YIA guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pengguna jasa bandara," ujarnya.