Selasa 07 Jan 2020 16:33 WIB

Selama Nataru, Terjadi Dua Kasus Kecelakaan KA

Meski terjadi dua kecelakaan, tidak ada korban jiwa yang timbul.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Perjalanan kereta api.
Foto: Yusuf Assidiq.
Perjalanan kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Selama 18 hari masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019-2020, tercatat ada ada beberapa kejadian yang mewarnai perjalanan KA di wilayah Daop 5 Purwokerto, Jawa Tengah. Kejadian tersebut, antara lain berupa kecelakaan yang melibatkan perjalanan KA.

''Selama 18 hari sejak 18 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020, kami mencatat ada dua kejadian kecelakaan di wilayah Daop 5 Purwokerto,'' jelas Manajer PT KAI Daop 5 Purwokerto, Selasa (7/1).

Kecelakaan, antara lain terjadi pada 24 Desember 2019 dan 27 Desember 2019. Dalam kejadian 24 Desember 2019, kecelakaan melibatkan KA Serayu dari arah Kroya menuju Bandung. ''KA yang saat itu hendak memasuki stasiun Kawunganten, menabrak orang yang berjalan  di jalur KA dengan membawa sepeda,'' jelasnya.

Sedangkan dalam kejadian 27 Desember 2019, kecelakaan terjadi ruas antara Stasiun Sruweng dan Kebumen. Saat itu, KA Wijayakusuma dengan relasi Cilacap-Ketapang Banyuwangi menabrak sepeda motor di perlintasan resmi yang dijaga petugas.

''Saat itu, pengendara sepeda motor menerobos palang pintu yang sebenarnya sudah ditutup petugas. Karena sudah terlalu dekat, akhirnya sepeda motor tersebut tertabrak KA yang melintas,'' jelasnya.

Meski terjadi dua kecelakaan, tidak ada korban jiwa yang timbul. ''Baik pengemudi sepeda motor maupun yang membawa sepeda di jalur KA, berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak sampai tertabrak. Hanya sepeda motor dan sepedanya saja yang rusak,'' katanya.

Selain kejadian kecelakaan, Supriyanto juga menyebutkan, dampak banjir di Jakarta di awal tahun telah menyebabkan perjalanan KA mengalami keterlambatan. ''Di wilayah Daop 5 sendiri, tidak ada bencana yang menyebabkan perjalanan KA terhambat. Namun banjir di wilayah lain, telah menyebabkan waktu tiba KA di stasiun wilayah Daop 5 mengalami keterlambatan,'' jelasnya.

Banjir tersebut, menurutnya, tidak hanya menggenangi jalur KA di wilayah Jabodetabek saja. Melainkan juga telah menyebabkan gangguan persinyalan di jalur antara Stasiun Karawang–Klari. ''Kami mohon maaf atas keterlambatan perjalanan ini,'' katanya.

Menurutnya, seluruh kendala tersebut berhasil diatasi dengan merekayasa pola operasi untuk menekan kelambatan. ''Dengan demikian, keterlambatan perjalanan KA tidak berlangsung terlalu lama,'' katanya.

Dia menyebutkan, secara keseluruhan ada sebanyak 110 KA penumpang yang beroperasi di wilayah Daop 5 selama masa angkutan Nataru 2019-2020. Ke-110 KA tersebut, terdiri dari 82 KA jarak jauh reguler, 16 KA tambahan Nataru, delapan KA lokal Prameks, dan empat KA bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement