Selasa 07 Jan 2020 15:40 WIB

UI: Perbuatan Reynhard Biadab

Pihak UI juga mengutuk perbuatan Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga itu.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan / Red: Andi Nur Aminah
Kasus Reynhard Sinaga di media Inggris
Foto: Daily miror
Kasus Reynhard Sinaga di media Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Reynhard Sinaga yang merupakan alumni UI, menjadi perbincangan panas karena tuduhan pemerkosaan pada ratusan pria di Inggris. Menanggapi hal tersebut, Kepala humas dan KIP UI, Rifelly Dewi menganggap bahwa itu merupakan perbuatan biadab, dan bertentangan dengan hukum serta kemanusiaan. “Demikian tanggapannya,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (7/1).

Dia menegaskan, pihak UI juga mengutuk perbuatan lelaki yang bernama lengkap Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga itu. Oleh sebab itu pihaknya menghormati segala putusan pengadilan yang dilakukannya.

Baca Juga

Namun demikian menurut Rifelly, perbuatan yang biadab tersebut tidak terkait dengan statusnya di instansi UI ataupun alumni UI. Meskipun, yang bersangkutan sempat mengenyam Pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan lulus pada 2006 silam. “Sekaligus kami ikut prihatin atas pristiwa yang dialami para korban,” katanya.

Menurut dia, UI sebagai Lembaga Pendidikan akan tetap berkomitmen melaksanakan tugas pengajaran dan Pendidikan. Utamanya mendidik generasi muda yang berintelektualitas tinggi dan berbudi luhur sebagai penerus bangsa.

Dari penelusuran Republika di Perpustakaan pusat UI, Reynald yang menempuh Pendidikan selama kurun waktu 2002 hingga 2006 menyelesaikan skripsinya yang berjudul Power Architecture. Dengan call number skripsinya S48601.

Dalam penjelasanya, skripsi tersebut membahas hubungan antara arsitektur dan masyarakat. Di dalam abstrak penelitian itu tertulis, bahwa beberapa bangunan kadang terlihat memiliki kekuatan diantara bangunan-bangunan sekitarnya. Seperti bangunan bangunan-bangunan pemerintahan ataupun bangunan-bangunan bersejarah.

“Saya ingin menganalisa bagaimana bangunan-bangunan tersebut menyampaikan pengaruhnya kepada manusia, sehingga manusia dapat merasakan kekuasaanya,” tulisnya dalam abstrak penelitiannya. Lebih lanjut, dituliskan juga dalam penelitian itu bahwa, hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan bentuk-bentuk elemen yang digunakan, tata letak bangunan di site, penggunaan warna dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement