Selasa 07 Jan 2020 14:57 WIB

Anies Sebut Korban Banjir tidak Lagi 24 Jam di Pengungsian

Menurut Anies, pengungsian banjir saat ini seperti posko istirahat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Anies Sebut Korban Banjir tidak Lagi 24 Jam di Pengungsian. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat gotong-royong membersihkan sampah sisa banjir di Lapang Pilar, Jalan Jembatan Lama, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Anies Sebut Korban Banjir tidak Lagi 24 Jam di Pengungsian. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat gotong-royong membersihkan sampah sisa banjir di Lapang Pilar, Jalan Jembatan Lama, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepekan setelah bencana banjir Jakarta, titik pengungsian dan jumlah pengungsi semakin berkurang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan menyebut kini tidak ada lagi warga yang mengungsi selama 24 jam.

"Terkait pengungsi di DKI Jakarta, di hari ketujuh ini, mayoritas pengungsi telah kembali ke rumahnya. Perlu saya sampaikan, sejak hari keempat, tidak lagi ada pengungsi yang memang 24 jam (di pengungsian)," kata Anies saat menghadiri rapat koordinasi tingkat menteri, penanganan banjir di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Selasa (7/1).

Baca Juga

Ia memaparkan, jumlah pengungsi yang kini semakin berkurang di beberapa tempat pengungsian. Pada Kamis, 2 Januari lalu, disebutkan ada 36.445 orang warga yang mengungsi di 247 titik pengungsian. Namun, pada Selasa (7/1), titik pengungsian tinggal tujuh lokasi dan masih ada 697 orang yang berada di tempat pengungsian.

Anies menyebut warga yang mengungsi menjadikan tempat pengungsian sebagai tempat beristirahat. Karena sesudah hari ketiga, air surut, warga pulang ke rumah, membersihkan rumahnya, lalu makan, ganti, dan istirahat di tempat pengungsian.

"Jadi perlu saya sampaikan ada (pengungsi), tapi bukan seperti pengungsian kalau gempa bumi, bencana longsor, di mana mereka tidak bisa ke mana-mana. Ini lebih seperti tempat istirahat, posko istirahat," ujar Anies.

Kesigapan Pemerintah Daerah (Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta) dalam menangani bencana banjir serta mitigasi pengungsi mendapat apresiasi dari Menko PMK Muhadjir Effendy. Muhadjir mengatakan secara umum penanganan bencana banjir yang terjadi antara 31 Desember 2019-1 Januari 2020 telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh masing-masing pemerintah daerah.

“Oleh sebab itu atas nama Pemerintah Pusat saya ucapkan banyak terima kasih atas kesigapan, kecermatan dan kesungguhan dari Pemerintah Daerah yang telah menanganinya(banjir dan korban) dengan sangat baik,” ujarnya.

Hadir pada rapat koordinasi tingkat menteri terkait bencana banjir di Jabodetabek dan Lebak, Banten ini Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Hadir pula kepala daerah yang wilayahnya mengalami bencana, Wakil Gubernur Banten Adhika Hazrumy dan perwakilan Pemprov Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement