Selasa 07 Jan 2020 05:00 WIB

BMKG Prediksi Pulau Bintan akan Dilanda Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem itu diprediksi akan berlangsung selama sepekan ke depan.

Awan hitam menyelimuti langit (ilustrasi)
Foto: Umarul Faruq/Antara
Awan hitam menyelimuti langit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tanjungpinang, Kepulauan Riau, memprediksi dalam sepekan ke depan Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) akan dilanda cuaca ekstrem. "Cuaca ekstrem diperkirakan bertahan hingga 12 Januari 2020," kata Kepala BMKG Statsiun Tanjungpinang Dhira Utama di Tanjungpinang, Senin (6/1).

Dia mengatakan cuaca ekstrem dimaksud meliputi hujan lebat, petir, angin kencang hingga gelombang laut yang tinggi. "Gelombang laut di Pulau Bintan kini mencapai 0,5 sampai 1,3 meter. Cukup berbahaya bagi pengguna transportasi laut," ujarnya.

Baca Juga

Dhira mengungkapkan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah itu disebabkan berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan. Hal tersebut, kata dia, mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas "Monsun" Asia yang dapat menimbulkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

Penyebab lainnya ialah meningkatnya pola tekanan rendah di belahan bumi selatan di sekitar Australia yang dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara, sehingga belokan angin menjadi signifikan. "Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan ekuator," ucap Dhira.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih waspada saat melakukan aktivitas di luar rumah. Mengingat cuaca ekstrem berpotensi terjadi kapan saja menjelang seminggu ke depan.

"Khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Harus ekstra hati-hati, karena cuaca ekstrem dikhawatirkan bisa menyebabkan puting beliung maupun angin topan," ucapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement