Selasa 07 Jan 2020 02:01 WIB

Penggunaan Booogie Board Diminta Ditertibkan

Penggunaan boogie board di Sukabumi telah sebabkan kecelakaan laut.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Anak berenang dengan boogie board di laut/ilustrasi.
Foto: Pxfuel
Anak berenang dengan boogie board di laut/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi meminta agar penggunaan boogie board oleh warga ditertibkan. Pemakaian boogie board tersebut sebelumnya telah menyebabkan kecelakaan laut.

Sebelumya, sebanyak tiga orang pengunjung tenggelam di Pantai Katapang Condong Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (1/1) pagi. Dari tiga orang tersebut sebanyak satu orang meninggal dunia dan dua lainnya bisa terselamatkan.

Baca Juga

Keterangan yang diperoleh dari Forum Koordnasi SAR Daerah (FKSD) dan Balawista Kabupaten Sukabumi menyebukan, korban yang meninggal dunia adalah M Abdul Rohim (31 tahun) warga Kota Baru, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Sementara dua korban selamat adalah Leni (25) istri korban yang meninggal dunia dan Ragil Juarsa Putra (17) warga Kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat.

Ketiga pengunjung bermain di tepian pantai menggunakan boogie board. Sesaat kemudian ketiganya terseret arus ke tengah dan tergulung ombak.

‘’Sudah banyak kasus laka laut yang meninggal diakibatkan menggunakan boogie board di sembarang tempat,’’ ujar Kepala Operasi dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom kepada wartawan, Senin (6//1) Sehingga tidak ada jaminan keselamatan karena digunakan di sembarang lokasi.

Menurut Edom, para pengelola atau yang menyewakan boogie untuk bertanggungjawab atas keselamatan wisatawan yang menyewanya. Boogie board selama ini dengan bebas disewakan.

Edom menerangkan, imbauan kepada masyarakat pemilik boogie tidak diperhatikan bahkan sering terjadi konflik. Seharusnya ada tindakan tegas dari kepolisian agar tidak berisiko ke keselamatan wisatawan.

Edom menuturkan, kewenangan untuk menertibkan ada pada pihak kepolisian. Sementara pihaknya hanya memiliki peran untuk mengimbau.

Di sisi lain ungkap Edom, kasus kecelakaan laut pada 1 Januari hingga 5 Januari dilaporkan tidak terjadi kecelakaan laut. ‘’Alhamdulillah tidak ada pengunjung yang tenggelam,’’ ujar dia.

Namun secara umum kasus kecelakaan laut di momen Natal dan Tahun Baru mencapai 10 kejadian. Di mana ada sebanyak 24 orang korban tenggelam yakni 22 orang terselamatkan dan dua lainnya meninggal dunia.

Korban yang meninggal dunia adalah Apip Pratama (5 tahun) warga Kampung Cibarehong RT02 RW 04 Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Korban tenggelam di Pantai Wisata Minajaya Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (24/12).

Diduga korban luput dari pengawasan orangtua ketika berenang di pinggiran pantai. Sementara korban yang meninggal dunia kedua adalah M Abdul Rohim (31 tahun) warga Kota Baru, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Korban tenggelam pada Rabu (1/1) pagi di Pantai Palabuhanratu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement