REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI - Kementerian Perhubungan tahun 2020 ini akan memulai proyek pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Provinsi Papua Barat. Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat, Max L Sabarofek menjelaskan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) serta land acquisition and resettlement action plan (Larap) atau rencana kerja pengadaan tanah dan pemukiman sudah dilaksanakan.
"Tahun ini sebisa mungkin ground breaking (peletakan batu pertama) akan dilaksanakan. Kami pun terus berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian," kata Sabarofek, Senin (6/1).
Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur perkeretaapian ini akan dimulai dari Sorong. Pada tahap pertama pembangunan akan dimulai untuk sejauh 75 kilometer.
"Kita mulai sepanjang 75 km dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong hingga Ayamaru di Kabupaten Maybrat," tambahnya.
Max mengutarakan, tim survei sudah di lapangan mendata lahan dan bangunan untuk proses pembebasan lahan. Ia berharap, ada sharing anggaran antara provinsi, kota/kabupaten serta pemerintah pusat dalam proses pembebasan lahan tersebut.
"Tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan kami berharap pembayaran lahan nanti sesuai NJOP (nilai jual obyek pajak)," sebut dia lagi.
Ia menambahkan, secara keseluruhan jalur kereta api yang akan dibangun dari Sorong menuju Manokwari sepanjang 500 km. Pada proyek ini, Papua Barat menjadi perhatian pusat.