Senin 06 Jan 2020 15:44 WIB

Kejar Musim Tanam, Saluran Irigasi di Purwakarta Dibenahi

Saluran irigasi di Kampung Kubang, Purwakarta terputus akibat longsor yang terjadi

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Perbaikan saluran irigasi
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Perbaikan saluran irigasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Saluran irigasi di Kampung Kubang, Desa Legoksari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta terputus akibat longsor yang terjadi pekan lalu. Akibatnya ratusan hektar sawah terancam tidak dapat dialiri air dari saluran irigasi tersebut.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispantan) Kabupaten Purwakarta Agus R. Suherlan mengatakan pihaknya telah mendatangi lokasi untuk mencari solusi atas musibah tersebut. Mengejar musim tanam yang harus segera dilakukan, Dispangtan akan segera membenahi rusaknya saluran tersebut.

Agus menuturkan saluran irigasi ini merupakan saluran sekunder yang sebelumnya dibangun oleh desa untuk mengairi sawah di empat desa. Karenanya perbaikan segera dilakukan dengan mengupayakan swadaya bersama desa dan kelompok tani.

“Kita akan melakukan upaya bersama dengan masyarakat supaya bisa segera dioptimalkan. Salah satunya akan diupayakan segera mungkin mengalirkan air bisa melalui pipa dengan diameter 8 inchi atau ada upaya swadaya sehingga air bisa teralir kembali,” kata Agus saat ditemui usai meninjau lokasi, Senin (6/1).

Ia pun telah menggelar musyawarah dengan kelompok tani dan aparat desa. Ia menekankan untuk segera memperbaiki saluran irigasi tersebut agar para petani bisa memanfaatkan pada musim tanam ini. Ia menyebutkan di lokais tersebut sebenarnya terdampak tiga saluran irigasi yang bersumber dari irigasi Cisomang. Rusaknya salah satu saluran diyakininya tidak terlalu berdampak signifikan pada mundurnya musim tanam. Namun harus segera ditangani agar semua sawah bisa mulai menggarap sawahnya pada bulan Januari ini.

“Dampak pasti ada tapi kalau sampai mundur musim tanam sih enggak. Makanya segera kita perbaiki dulu secara manual dengan swadaya,” ujarnya.

Menurutnya saluran sekunder tersebut memang dibutuhkan oleh para petani. Ke depannya perbaikan harus dipermanenkan dan dilakukan pemeliharaan yang intensif. Dispangtan akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Pengairan untuk perbaikannya ke depan.

“Kita akan koordinasi dengan Bina Marga, karena ini perlu proses yang lebih intensif agar bisa permanen ke depannya. Tapu bagaimana sekarang ini bisa termanfaatkan terlebih dahulu,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement