REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koran Republika memasuki umurnya yang ke-27 pada 4 Januari 2020 ini. Sejumlah pihak berpesan agar media tersebut senantiasa menjaga jati dirinya sebagai penyuara kepentingan umat dan pendorong moderasi keislaman.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, Republika saat ini sudah menjadi salah satu surat kabar terbesar di Tanah Air dan menjadi referensi umat. Sebab itu, misi yang dibawa media tersebut harus diteruskan.
“Sebagai salah satu surat kabar terbesar di Tanah Air, Republika senantiasa menjadi media referensi untuk mendapatkan wawasan kebangsaan dan Islam moderat yang sesuai dengan keindonesiaan kita,” ujar Jokowi dalam pesannya, kemarin.
Dalam usianya yang ke-27, Presiden juga berharap Republika tetap menjadi inspirasi bagi seluruh warga Indonesia. “Dan, terus berinovasi demi mewujudkan Indonesia maju. Selamat ulang tahun ke-27 Republika,” kata Presiden melanjutkan.
Terbit perdana sejak 4 Januari 1993, Republika hadir sebagai pelopor pembaruan media massa Indonesia. Republika merupakan koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas Muslim untuk masyarakat Indonesia. Dalam perjalanannya, Republika juga memberi warna baru pada desain, gaya pengutaraan, dan sudut pandang surat kabar negeri ini.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap Republika bisa lebih banyak memberi edukasi dan perannya kepada masyarakat, terutama dalam bidang keumatan dan ekonomi syariah. "Kita ingin supaya ke depan Republika lebih banyak lagi peran yang diberikan kepada masyarakat dan terutama juga dalam rangka mengembangkan ekonomi syariah," ujar KH Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/1).
Kiai Ma'ruf menilai, Republika selama ini dikenal sebagai surat kabar yang banyak menyampaikan informasi-infomasi positif. "Banyak juga mengedukasi masyarakat lewat artikel-artikel dan berita-berita, bagi umat Islam ia dianggap sebagai salah satu koran yang sangat Islami, suasana Islami dan ekonomi syariah," katanya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga berharap Republika mampu mempertahankan jati dirinya. "Saya berharap agar Republika tetap mempertahankan jati dirinya sebagai media Islam. Bila koran kecintaan saya ini bergeser dari cita-cita awalnya, yaitu sebagai media umat dan media bagi umat untuk menyalurkan aspirasinya, maka Republika akan kehilangan tempat berpijaknya," ujar Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas, Jumat (3/1).
Di tengah era digital dan revolusi industri 4.0, ia menyebut Republika dituntut untuk bisa berbenah. Perubahan ini diperlukan jika Republika tidak ingin digulung oleh waktu dan gelombang yang ada. Inovasi dan kreativitas serta sumber daya manusia (SDM) yang ada juga dituntut untuk lebih tinggi. Ini agar Republika mampu mengikuti perubahan zaman yang ada.
"Rasa-rasanya sejak awal terbitnya Republika sampai saat ini, saya belum pernah berhenti berlangganan koran kecintaan umat ini. Untuk itu, saya berharap semoga Republika tetap bisa survive," kata dia.
Gedung Republika.
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto juga berharap Republika bisa terus menjadi media yang menyejukkan. "Selamat ulang tahun buat Republika. Senantiasa berdiri di tengah-rakyat dan membangun bangsa ini dengan berita menyejukkan," ujarnya di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jakarta, Jumat (3/1).
Sementara, Gubenur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, sangat bangga sebagai salah satu pembaca Republika dalam usia yang sudah matang ini. "Bagi saya, Republika terdepan mengabarkan dan terdepan juga dalam memajukan keumatan melalui berita-berita inspiratif," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (3/1).
Emil mengatakan, kalau boleh ia berharap, sekitar 60 persen berita yang dihadirkan Republika adalah berita inspiratif. Emil juga menyatakan, selama ini Republika menjadi salah satu media rujukannya. "Saya doakan Republika menjadi media terbaik dan terdepan di Indonesia. Saya sendiri, selalu baca Republika, terutama yang online-nya, ya. Sama saja kan," ujar dia.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar juga menyampaikan ucapan selamat atas kiprah panjang yang telah dilalui Republika. Lili juga mengapresiasi Republika yang konsisten dalam pemberitaan antikorupsi. "Semoga tetap menjadi media yang independen, terpercaya, dan akurat informasinya dalam mendidik pembacanya. Sukses dan berjaya," ucapnya.
Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga meminta Republika bisa terus berikhtiar mengawal kesatuan Indonesia. “Selamat ulang tahun, Republika teruslah eksis mengawal perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bernapaskan keagamaan yang penuh kesantunan, seperti ketika Republika dibangun di awal tahun 1990-an. Teruslah berjaya!” n sapto andika candra/ fauziah mursid/zahrotul oktaviani/rr laeny sulistyawati/dian fath risalah ed: fitriyan