REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga yang terendam banjir di Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengatakan membutuhkan bantuan sembako untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Sebagian warga saat ini tinggal di tenda-tenda pengungsian di pingiran rel kereta api dekat bantaran Kali Pesing.
"Kami minta tolong bantuan sembako, air bersih, obat-obatan dan alat-alat pembersih karena barang-barang kami terendam banjir," kata Yuris, salah seorang warga sesaat setelah keluar dari tenda tempatnya mengungsi, Jumat (3/1).
Yuris mengatakan, selain merusak perabotan dan peralatan elektronik di rumahnya dan perumahan lain di kelurahan itu, banjir juga merendam kasur dan peralatan masak dan hanya membawa barang-barang seadanya ke tempat pengungsian.
"Semua alat masak terendam banjir. Jadi mau masak susah," kata Siti, salah seorang pengungsi lainnya.
Selama berada di tempat pengungsian, warga yang terkena dampak juga sulit mendapatkan air bersih. Sehingga, dalam dua hari terakhir mereka mengeluhkan gatal-gatal dan dan gangguan kesehatan lain.
Oleh karena itu, para pengungsi mengharapkan bantuan sembako, selimut, pakaian, air bersih, obat-obatan dan peralatan untuk membersihkan rumah mereka warga yang terendam banjir.
"Mohon kepada pemerintah atau siapa saja, bantu kami dengan sembako atau makanan siap saji lainnya," kata Siti.
Hujan deras di hampir seluruh daerah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di banyak tempat, termasuk di daerah-daerah yang berada di dekat bantaran kali Sopiah, pengungsi lain, menduga banjir tersebut akibat luapan air dari Kali Pesing yang berada di dekat pemukimannya.
Banjir yang terjadi sejak awal tahun merendam rumah-rumah warga sampai setinggi 1,5 meter. Namun, warga mengatakan ketinggian banjir tersebut perlahan-lahan surut dan saat ini masih sekitar 70-80 sentimeter.