REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara menyatakan, tidak ada kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa berkekuatan magnitudo 4,9 yang terasa di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
"Tidak ada dampak apa-apa. Kerusakan tidak ada, korban jiwa juga tidak ada," kata Sekretaris BPBD Maluku Utara Ali Yau ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Jumat (3/1).
Ali mengatakan, usai gempa utama sempat terjadi dua kali gempa susulan. Gempa pertama berkekuatan magnitudo 4,9 pada Kamis (2/1) pukul 23.00 WIT. "Tak lama bersalang ada susulan tapi tidak terasa. Lalu pagi tadi ada susulan magnitudo 4,3 dan dirasakan masyarakat," ucapnya.
Ali menyebut, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke Pulau Morotai dan berkomunikasi langsung dengan pihak kecamatan yang wilayahnya paling merasakan gempa. Didapati memang tak ada dampak gempa dan masyarakat tetap berada di rumah masing-masing.
Meski demikian, Ali mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Masyarakat juga diminta untuk hanya mempercayai dari BMKG atau pihak berwenang lainnya. "Dan yang terpenting, jangan panik," ucapnya.
Gempa bumi magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Kamis (2/1) malam. Laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pada pukul 21.03 WIB.
Gempa berlokasi di 2,63 Lintang Utara - 128,79 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di laut 85 kilometer timurlaut Desa Daruba.