Jumat 03 Jan 2020 18:14 WIB

Rusunawa Jaktim Sediakan Pengungsian tanpa Batas Waktu

Pengelola mendorong kedewasaan pengungsi untuk membersihkan rumah pascabanjir.

Pascabanjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Rusunawa Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur menyediakan tempat bagi para pengungsi korban banjir Jabodetabek di lokasi tersebut tanpa adanya batasan waktu.
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Pascabanjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Rusunawa Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur menyediakan tempat bagi para pengungsi korban banjir Jabodetabek di lokasi tersebut tanpa adanya batasan waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusunawa Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur menyediakan tempat bagi para pengungsi korban banjir Jabodetabek di lokasi tersebut tanpa adanya batasan waktu. Pengelola rusunawa juga menyediakan logistik, klinik, mandi cuci kakus (MCK).

"Kami tidak membatasi sampai kapan pengungsi akan berada di sini. Kami menyediakan logistik, klinik, mandi cuci kakus (MCK) dan berbagai kebutuhan lainnya," kata Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat, Dwi Yanti di Jakarta, Jumat (3/1).

Baca Juga

Untuk pasokan logistik di lokasi pengungsian, ia mengatakan telah menerima bantuan dari berbagai pihak termasuk sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bawah Pemerintahan Daerah DKI Jakarta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Ormas dan sebagainya. Selain itu, tersedia klinik dari suku dinas kesehatan Jakarta Timur yang menyediakan layanan kesehatan serta obat-obatan bagi para pengungsi.

"Jadi pengungsi yang ada keluhan bisa langsung menuju klinik sehingga memang terhindar dari berbagai penyakit," katanya.

Sementara untuk kebutuhan MCK, Rusunawa Jatinegara Barat menyediakan dua kamar mandi serta ditambah satu mobil MCK yang difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup. Ia menjelaskan saat ini segala fasilitas yang disediakan tersebut digunakan oleh sebanyak 856 jiwa yang mengungsi. Keseluruhan pengungsi tersebut berada di lantai dua rusunawa.

Untuk penggunaan lantai tersebut, pihak rusunawa juga melakukan pemisahan-pemisahan khususnya di ruang serbaguna yakni untuk lansia, ibu hamil serta ibu yang memiliki balita. "Jadi para pengungsi bisa menggunakan segala fasilitas yang ada dan kami tidak membatasi," kata dia.

Namun di samping itu, ia mengatakan pihaknya juga ingin memberikan sifat kedewasaan bagi para pengungsi untuk bersegera membersihkan rumah mereka pascabanjir. "Sebab walau bagaimanapun, akan lebih nyaman untuk tinggal di rumah sendiri," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement