Sabtu 04 Jan 2020 01:00 WIB

Emil akan Ikuti Sekda Pilihan Presiden

Calon Sekda Jawa Barat kini mengerucut ke tiga nama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai keputusan Sekda Jabar ada di pemerintah pusat. (foto ilustrasi).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai keputusan Sekda Jabar ada di pemerintah pusat. (foto ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat semakin mengerucut menjadi tiga nama.

Ketiga nama tersebut adalah Setiawan Wangsaatmadja jabatan Deputi Sumber Daya Manusia Apartur Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Yerry Yanuar Kepala BKD Jabar dan Dedi Taufik Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar.

Baca Juga

"Ya, sekda sekarang lelang jabatannya mengerucut tiga nama. Pa Setiawan, Pa Yerry dan Pa Dedi. Ketiga nama itu sudah diajukan ke pusat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan usai Rapat Pimpinan, Jumat (3/1).

Emil mengatakan, keputusan akhir Sekda Jabar yang akan dipilih ada pada presiden. Karena, sekda penetapannya memang oleh Presiden, Menpan RB, BIN, BKN Pusat dan lain-lain.

"Dan tak smua aspirasi usulan dari gubernur dikabulkan. Buktinya Kaltim, NTB apa yang diaspirasikan gubernur tak dipenuhi jadi kita ikuti saja," katanya.

Saat ditanya, siapa Sekda yang menjadi pilihan Emil, ia hanya bekelakar tak mau menjawab. "Itu sesuatu yang akan kita bahas nanti," kata Emil sambil tertawa.

Menurut Kabid Pengembangan Karir BKD Provinsi Jabar, Teten AME, seleksi sekda Jabar semakin mengerucut. Sebelum menjadi tiga, ada lima nama yang lolos yakni Setiawan Wangsaatmadja. Ia adalah Deputi Sumber Daya Manusia Apartur Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia yang hasil tesnya tertinggi memperoleh poin 39.

Kemudian, Dicky Saromi jabatannya Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jabar mendaptkan nilai 36,1. Ketiga, Yerry Yanuar Kepala BKD Jabar mendapatkan nilai 35,1. Keempat, Dedi Taufik Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar mendapatkan nilai 34,5. Terakhir, Deni Hamdani Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan mendapatkan nilai 30,2.

"Kemarin tesnya terdiri tiga hal. Yakni, managerial, sosia cultural dan teknis," katanya.

Menurutnya, tiga nama yang lolos sebanyak dua orang berasal dari internal Provinsi Jabar. Sementara satu nama berasal dari eksternal. Walaupun, sebenarnya Setiawan Wangsaatma sempat menjabat sebagai Kepala BPLHD Jabar. Kemudian, pindah ke kantor kementerian. Sedangkan Deni Hamdani merupakan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan.

"Pa Setiawan dulu memang BPLHD pindah ke pusat sebagai konseptor reformasi. Sekarang, balik lagi ke Provinsi Jabar ikut seleksi Sekda," katanya.

Teten menilai, seleksi Sekda ini tingkat fairness-nya sangat tinggi. Karena, tim panitia seleksi semuanya independen. Setelah terpilih lima orang,  kemudian semua calon harus mengikuti proses wawancara. Semua calon Sekda, harus memaparkan strategi bagaimana mengakselarasi program gubernur dan wagub.  "Bahan wawancaranya dari makalah yang mendadak dibuat oleh mereka," katanya.

Dari hasil wawancara tersebut, kata dia, kemudian diumumkan tiga besar calon yang lolos untuk menempuh proses selanjutnya. Yakni, wawancara dengan user dalam hal ini Gubernur dan wagub Jabar.

"Dari hasil wawancara, tiga nama yang terpilih diserahkan ke presiden karena keputusan ada di pemerintah pusat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement