Jumat 03 Jan 2020 16:27 WIB

Pelni Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Jakut

Kementerian BUMN telah membentuk tim lintas BUMN di bawah koordinasi BNPB

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja memindahkan karung berisi beras yang akan disalurkan kepada korban banjir di gudang BPBD  (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja memindahkan karung berisi beras yang akan disalurkan kepada korban banjir di gudang BPBD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PT PELNI (Persero) ikut dalam Posko Bersama BUMN guna membantu penanganan banjir di wilayah Jabodetabek. Pelni bersama BUMN lainnya membantu masyarakat terdampak banjir di wilayah Jakarta Utara dengan menyerahkan sejumlah bantuan.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan pada Jumat (3/1) di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Hadir mewakili perseroan, Kepala DPA SMK3LH Capt Yanto Duriyanto dan bantuan di terima secara langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Utara Suroto.

Baca Juga

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan Pelni memberikan bantuan logistik dan alat-alat kebersihan untuk membantu masyarakat dalam memulihkan lingkungannya.

"Hari ini, Jumat (3/1), Pelni bersama lima BUMN lain yang membantu wilayah Jakarta Utara menyerahkan sejumlah bantuan dan secara simbolis telah diterima Bapak Suroto selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Utara," ucap Yahya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Jumat (3/1).

Yahya menyampaikan, Kementerian BUMN telah membentuk tim lintas BUMN di bawah koordinasi BNPB. Pelni bersama Pegadaian, Pertamina, PGN, Pelindo II, dan BKI bergabung dalam membantu korban banjir di wilayah Jakarta Utara. Pelni sendiri mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, air mineral, mi instan beserta alat-alat kebersihan.

"Pelni berharap ini membantu masyarakat dalam proses penanganan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak banjir yang menerjang wilayah Jabodetabek, khususnya Jakarta Utara," kata Yahya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement