Jumat 03 Jan 2020 13:37 WIB

Warga Minta Bantuan Alat Pembersih Rumah dari Lumpur

Mendagri secara simbolis memberi selimut, beras, makanan ringan senilai Rp 27 juta

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau Posko Banjir Kemendagri Jati Asih, di Perum Villa Jatirasa RW 011-12, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1).
Foto: Mimi Kartika / Republika
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau Posko Banjir Kemendagri Jati Asih, di Perum Villa Jatirasa RW 011-12, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau posko banjir di Perum Villa Jatirasa RW 011-012, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Saat tiba di lokasi, warga Jati Asih Nakao Panggabean (75) menghampiri dan mencium tangan Tito sekaligus meminta bantuan alat pembersih rumah dari lumpur pascabanjir merendam rumah warga.

"Pak. Mohon dibantu kami Pak. Mohon dibantu alat pembersih lumpur, Pak. Kalau makanan banyak, bantuan banyak, tapi kami belum bisa bersih-bersih lumpur," ujar Nakao setelah ditanya Tito tentang jenis kebutuhan yang diperlukan.

Tito pun menampung permintaan Nakao. Kemudian ia memberikan bantuan secara simbolis seperti selimut, beras, dan makanan ringan senilai Rp 27 juta dari pegawai Kemendagri yang akan didistribusikan ke warga secara merata.

"Kalau kita melihat di sini air sudah surut ya, tapi sisa-sisanya dampak dari banjir itu sangat masih kelihatan sekali. Artinya lumpur banyak di jalan, kemudian juga masih di dalam rumah, listrik belum juga (menyala) di sini, kemudian yang paling utama sekring dalam rumah ya," kata Tito.

Dengan demikian, warga membutuhkan perakatan tertentu seperti penyedot air maupun untuk menyiram lumpur. Hal itu juga harus dibarengi dengan upaya modifikasi cuaca agar hujan tidak turun di wilayah Jabodetabek sehingga banjir tidak lagi terjadi.

"Saya tadi melihat Bapak Panglima dan TNI dan Kasau sudah berusaha membuat modifikasi cuaca supaya awannya jatuh ke daerah yang lain. Saya kira itu akan sangat membantu. Karena kalau tidak, kita bersihkan sekrang hujan lagi banjir lagi masuk lagi lumpurnya," tutur Tito.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi yang akrab disapa Pepen itu mengatakan, pihaknya sudah menyediakan air bersih dan juga pelayanan kesehatan. Menurut dia, saat ini masyarakat terdampak banjir memerlukan proses recovery sampai cuaca bersahabat kembali.

"Air bersih, konsumsi, termasuk 24 jam layanan kesehatan, puskesmas, rumah sakit kita sama ambulans. Hanya recovery yang nunggu waktu sampai cuaca," lanjut Pepen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement