Jumat 03 Jan 2020 12:05 WIB

Pemprov Jatim Luncurkan Call Center 24 Jam Siaga Bencana

Call center 24 jam Pemprov Jatim untuk menanggapi laporan bencana setempat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Banjir sempat melanda Pasuruan, Jawa Timur, ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Banjir sempat melanda Pasuruan, Jawa Timur, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan pusat komunikasi atau call center 24 jam untuk kesiapsiagaan dan ketanggapdaruratan dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana, terutama bencana banjir dan longsor. Hal itu mengingat, akhir-akhir ini intensitas hujan di beberapa wilayah di Jatim terbilang tinggi, yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana, seperti banjir dan longsor.

Plt. Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewai mengaku, berbagai langkah telah dilakukan untuk mengantisipasi bencana dimaksud. Salah satunya yaitu dengan menyiapkan help desk call center untuk menanggapi laporan-laporan terkait bencana dan perkembangan cuaca yang terjadi di wilayah Jawa Timur.

Baca Juga

Help desk call center ini merupakan layanan informasi atau pengaduan yang berkaitan dengan bencana alam. Jadi masyarakat dapat menghubungi call center dan medsos Pemprov Jatim," ujar Aries di Surabaya, Jumat (3/1).

Aries menjelaskan, nomor call center yang disediakan Pemprov Jatim terkait bencana dengan berbasis telepon, yakni melalu8 nomor 0812-3178-0000 dan 0813-3200-9050. Selain itu, ada layanan yang berbasis online, dengan menggunakan media sosial sebagai sarananya seperti Twitter di akun @JatimPemprov dan Facebook melalui akun Pemprov Jawa Timur.

Aries menjelaskan, setelah call center memperoleh informasi, masukan, dan harapan dari masyarakat, maka petugas call center yang bekerja 24 jam akan menyampaikan hal tersebut kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Perangkat itu di antaranya BPBD, Dinkes, Dinsos, Dinas PUSDA, Dinas PU Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, serta Bakorwil, untuk penanganan lebih lanjut.

"Koordinasi dan sinergi antar OPD terkait sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi bencana di Jatim. Harapannya dengan adanya help desk call center ini bisa menjadi langkah untuk mengatisipasi ataupun menangani bencana," ujar Aries.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement