Jumat 03 Jan 2020 01:45 WIB

Korban Banjir Lebak Mulai Terserang Gatal-Gatal

Korban banjir Lebak tidur beralas tikar dan belum berganti pakaian selama 3 hari.

Korban Banjir Lebak Mulai Terserang Gatal-Gatal. Sejumlah relawan membantu warga menyeberangi Sungai Ciberang untuk dievakuasi ke tempat aman di Kampung Susukan, Lebak, Banten, Kamis (2/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Korban Banjir Lebak Mulai Terserang Gatal-Gatal. Sejumlah relawan membantu warga menyeberangi Sungai Ciberang untuk dievakuasi ke tempat aman di Kampung Susukan, Lebak, Banten, Kamis (2/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, mulai terserang penyakit gatal-gatal, pilek, dan batuk-batuk. "Kami bersama keluarga mulai terserang penyakit gatal-gatal, pilek, dan batuk-batuk," kata Yani, korban banjir bandang yang ditampung di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kamis (2/1).

Korban bencana banjir kini menempati pos pengungsian dengan tidur beralaskan tikar dan terpal serta pakaian hanya yang melekat di badan mereka. Warga tidak sempat mengambil pakaian dan peralatan lainnya karena banjir bandang begitu cepat hingga merendam perkampungan.

Baca Juga

Yani mengatakan masyarakat selamat dan tinggal di posko pengungsian. Saat ini, warga yang tinggal di pengungsian di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, sekitar 1.000 orang mulai terserang penyakit gatal-gatal juga pilek, batuk, dan diare.

"Kami merasa lega bisa mendatangi posko kesehatan untuk pengobatan," katanya.

photo
Sejumlah rumah warga rusak berat diterjang banjir bandang yang melewati Sungai Ciberang di Kampung Lebak Gedong, Cipanas, Lebak, Banten, Kamis (2/1/2020).

Rohman, warga Sajira, mulai terserang gatal-gatal di sekujur tubuhnya karena tempat tidur tidak layak dan pakaian sudah tiga hari belum diganti. Saat ini, dia bersama dua anak dan istri sudah dua hari tinggal di posko pengungsian.

"Kami sudah menjalani pengobatan di posko kesehatan itu, kemudian diberikan salep antigatal dan obat panas dingin atau parasetamol," katanya.

Petugas posko kesehatan di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Ani, mengakui banyak warga yang tinggal di pengungsian terserang penyakit gatal, diare, dan ISPA. Mereka tinggal di pengungsian yang lingkungannya tidak sehat.

"Kami hari ini sudah mengajukan obat-obat ke Dinas Kesehatan Lebak karena obat-obatan sudah menipis, terutama obat salep untuk penyembuhan gatal-gatal," kata Ani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement