Kamis 02 Jan 2020 23:05 WIB

BNPB Catat 30 Orang Meninggal Saat Banjir Jabodetabek

Mereka yang meninggal ada yang terseret arus, terimbun longsor, tersengat listrik.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 30 orang meninggal akibat banjir, Kamis (2/1) pukul 21.00 WIB. Data itu merupakan hasil koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dalam penanganan masalah banjir dan para pengungsi.

"Data dikumpulkan oleh BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, POLRI, dan sumber lainnya. Sampai dengan pukul 21.00 WIB jumlah korban meninggal akibat banjir adalah 30 orang," kata Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/1).

Baca Juga

Agus menuturkan, jumlah korban meninggal paling banyak terdapat di Kabupaten Bogor yang mencapai 11 orang. Sementara itu, di Jakarta Timur tercatat sebanyak tujuh orang meninggal dunia.  "Kota Bekasi dan Kota Depok masing-masing tiga orang, dan masing-masing satu orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang," papar Agus.

Ia juga mengungkapkan, korban meninggal dunia paling banyak disebabkan karena terseret arus banjir, yakni sebanyak 17 orang. Adapula lima orang tertimbun longsor, lima orang tersengat listrik, dan tiga orang meninggal akibat mengalami hipotermia.

Agus pun mengimbau kepada para masyarakat untuk tidak memaksakan diri tetap berada di rumah. Dia meminta masyarakat yang masih bertahan di rumah yang terendam banjir untuk segera mengungsi demi keselamatan.

"Jika kondisi banjir sudah surut, maka boleh kembali ke rumah masing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibandingkan harta," tutur Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement