Kamis 02 Jan 2020 20:50 WIB

Warga Yogyakarta Diminta Waspada Banjir dan Longsor

Hujan deras bakal mengguyur Yogyakarta selama sepekan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Ilustrasi banjir)
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Ilustrasi banjir)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hujan akan terus mengguyur selama sepekan mulai 1-7 Januari 2020.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, mengatakan, dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi genangan, banjir maupun longsor terutama di daerah yang rawan banjir dan longsor. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh.

Baca Juga

"Agar tidak menyalakan alat elektronik secara berlebihan jika terjadi hujan disertai kilat atau petir," kata Reni, Kamis (2/1).

Reni mengatakan, hujan dengan intensitas sedang-lebat itu dipicu kondisi atmosfer yang saat ini hingga beberapa hari ke depan diindikasikan mengalami fenomena skala regional hingga lokal. Kondisi (atmosfer) tersebut diprakirakan menyebabkan udara hangat lembab serta labil.

"Ini berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah DIY," kata dia, Kamis (2/1).

Menurut Reni, fenomena skala regional hingga lokal itu berupa munculnya monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia. Serta, terbentuknya pola konvergensi sehingga terjadi perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah serta suhu permukaan laut di wilayah sekitar perairan Pulau Jawa yang cukup hangat.

Selain itu, diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia. Sejumlah wilayah di DIY yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem itu meliputi Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap, Wates, Temon di Kulon Progo, Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan di Sleman.

Selanjutnya, Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden, Kretek di Bantul, Kecamatan Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong di Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement