Kamis 02 Jan 2020 19:23 WIB

Empat Penyebab Cuaca Ekstrem di Indonesia

Yang paling pertama cuaca ekstrem adalah aktifnya Mosun Asia

Sejumlah warga berjalan di dekat mobil yang rusak pascabanjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga berjalan di dekat mobil yang rusak pascabanjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Miming Saepudin menjelaskan empat penyebab cuaca ekstrem dan banjir di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jabodetabek.

"Pertama karena aktifnya Monsun Asia," kata Miming, Kamis (2/1).

Dia menyebutkan, adanya angin yang berhembus secara periodik dari Benua Asia menuju Benua Australia yang melewati Indonesia. Siklus Monsun Asia berlangsung setiap Desember hingga Februari. Angin periodik ini mengindikasikan musim hujan di Indonesia sedang berlangsung.

Benua Asia di belahan bumi utara, kata dia, saat ini sedang mengalami musim dingin sementara Australia di belahan selatan berada di musim panas. Indonesia yang berada di garis khatulistiwa terdampak pergerakan angin tersebut.

Kedua cuaca ekstrem di Indonesia, kata dia, karena di wilayah Indonesia sedang terimbas pola konvergensi dan perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah. Dengan begitu, uap air yang menjadi awan hujan terkonsentrasi di suatu wilayah sehingga air yang turun intensitasnya tinggi. Hujan lebat dan dalam waktu lama dapat terjadi akibat konvergensi dan perlambatan tersebut.

Ketiga, suhu hangat permukaan laut di Indonesia dan sekitarnya. Hal ini memicu mudahnya air menguap ke udara dan terkumpul menjadi awan hujan.

"Sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan," katanya.

Keempat, fenomena gelombang atmosfer, yaitu "Equatorial Rossby Wave" dan "Kelvin Wave" menjadi sebab keempat terjadinya cuaca ekstrem di Indonesia.

Adapun gelombang atmosfer tersebut dapat meningkatkan potensi udara basah di sejumlah wilayah Indonesia yang menyebabkan hujan.

Empat sebab cuaca ekstrem dan banjir di Indonesia itu terjadi secara bersamaan sehingga curah hujan terutama di Jabodetabek tergolong tinggi.

"Sementara daerah resapan air di kawasan ibu kota tergolong sempit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement