REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, kondisi Jakarta sudah mulai terkendali setelah dirinya meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan pada Kamis (2/1) sore pukul 16.11 WIB. Di lokasi itu, Anies mengatakan, posisi air pada hari ini pukul 16.00 WIB berada di 750 cm dan
telah berkurang dari sebelumnya.
"Ini sudah jauh lebih rendah dibandingkan kondisi kemarin di mana mencapai angka 900 cm," kata Anies.
Anies menyebut batas normal ketinggian air di Pintu Air Manggarai adalah 600 cm. Curah hujan yang tinggi pada Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1) mengakibatkan debit air naik sehingga menyebabkan Jakarta terendam banjir.
"Sekarang sudah kembali 750 cm secara bertahap artinya volume air datang dari kawasan pegunungan tulus sudah mulai berkurang. Jadi kondisi di Jakarta sudah makin terkendali," katanya.
Anies menerangkan, saat air baru merendam Jakarta, diperkirakan ada sekitar 19 ribu pengungsi akibat banjir. Hari ini, Anies mengklaim, jumlah pengungsi sudah jauh lebih sedikit dalam kisaran angka 5.000 jiwa.
"Karena sebagian rumahnya sudah bisa digunakan," katanya.
Saat ini, kata Anies, pihaknya sedang berkonsentrasi membersihkan fasilitas-fasilitas umum yang terkena lumpur akibat banjir seperti jalan, lorong-lorong di kampung dan rumah-rumah warga yang airnya sudah surut juga dibersihkan.
"Kedua kita juga menyiapkan pompa ada 478 pompa yang sekarang bekerja untuk menarik air itu pompa stasioner. Alhamdulillah semuanya berfungsi dengan baik harapannya dengan itu air lebih cepat lagi untuk surut setelah ini akan ada pembersihan yang masif," katanya.
Anies mengatakan, setelah meninjau lokasi banjir di Kelurahan Semenan, Kosambi Jakarta Barat dan Kampung Pulo, keluhan yang banyak diterima di antarnya ketersediaan makanan. Anies memastikan bantuan kebutuhan makan sudah dikirim ke lokasi akan tetapi begitu datang langsung habis.
"Lalu yang kedua yang disampaikan warga harapan air segera surut. Itu harapan terbanyak," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di lokasi banjir Kampung Pulo, Jakarta Timur. Anies tiba di lokasi banjir pukul 15.01 WIB langsung disambut antusias warga setempat
Satu waga Kampung Duri Pesakih Semanan RT 14/01, Siti Prihatin 40 mengatakan, air merendam pemukimannya itu terjadi sebelum subuh pada 1 Januari 2020. Menurut dia, derasnya intensitas hujan menjadi penyebab air merendam kampungnya.
"Jadi air naiknya itu jam empat pagi air cepat banget," katanya.
Siti becerita begitu cepatnya air meluap membuat dia dan keluarga tidak bisa menyelamatkan harta bendanya. Semua barang-barang berharga milik Siti sudah tak bisa diselamatkan.
"Motor satu lagi masih terendam. Baru satu yang bisa diambil karena air sudah merendam rumah saya sampai atap," katanya.
Siti mengaku harta banda yang dia miliki tinggal pakaian yang ada di badannya. Semua barang berharga yang dia miliki terendam banjir. Hanya alat komunikasi yang bisa dia selamatkan karena selalu ada di genggamanya.
Siti mengaku pasrah dengan kejadiaan yang ada. Saat ini dia dan keluarga butuh bantuan makan dan minuman, karena sejak rumahnya terendam banjir dia belum makan.
"Sekarang ini butuh makanan," katanya.
Selain Siti yang butuh makanan karena lapar juga dirasakan warga lainnya. Salah satu warga rela berteriak saat Anies selesai meninjau dan menjawab pertanyaan wartawan.
"Makan-makan, lapar.." kata warga tersebut.
Tips Saat Banjir