Kamis 02 Jan 2020 17:48 WIB

Jalan Terputus Longsor, Tiga Dusun di Tasikmalaya Terisolasi

Longsor juga membuat saluran irigasi putus, dan penampungan air bersih rusak.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Longsor terjadi Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (2/1). Jalan desa terputus akibat longsoran itu dan menyebabkan tiga desa sempat terisolasi.
Foto: Dok BPBD Tasikmalaya
Longsor terjadi Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (2/1). Jalan desa terputus akibat longsoran itu dan menyebabkan tiga desa sempat terisolasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kejadian longsor terjadi Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (2/1) pagi. Akibat kejadian itu, sebuah jalan desa terputus dan mengakibatkan tiga dusun terisolasi.

Camat Puspahiang, Zalkaf DR Asma mengatakan, longsor terjadi pada Kamis sekira pukul 06.00 WIB akibat hujan deras yang terjadi di wilayah itu. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Baca Juga

Namun, satu rumah warga terancam roboh akibat kejadian tanah longsor itu. Selain itu, jalan desa terputus dan terbawa longsor sepanjang 60x3 meter.

"Seluruh Luas longsoran panjang 60 meter dan lebar 13 meter dengan ketinggian 10 m. Saluran irigasi juga putus sepanjang 20 meter, dan penampungan air bersih rusak berat," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis.

Zalkaf menambahkan, akibat kejadian itu tiga dusun, yakni Dusun Cikurantung, Mekarsari, dan Sagulung, terisolir karena satu-satunya jalan ke daerah tersebut terputus. Ia menyebutkan, jumlah kepala keluarga di tiga kedusunan tersebut sebanyak 743 kepala keluarga (KK) atau 2.182 jiwa.

Tak hanya itu, berdasarkan laporan dari Kecamatan Puspahiang, saluran bersih bagi masyarakat terputus dan sawah seluas 50 hektare tidak bisa dialiri air. Kendati demikian, petugas di lapangan telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman, membersihkan puing-puing pohon yang terbawa longsor, dan membuat jalan darurat agar bisa dilewati masyarakat dan kendaraan roda dua.

"Upaya penanggulangan yang dibutuhkan saat ini adalah membangun kembali jalan tersebut agar bisa dilewati oleh roda empat, sehingga masyarakat di tiga dusun tersebut tidak terisolilasi," kata Zalkaf.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan, untuk sementara penanganan darurat telah dilakukan. Menurut dia, jalan desa yang terputus sudah kembali dapat dilalui masyarakat dan kendaraan roda dua.

"Akses jalan untuk roda dua sudah bisa masuk. Artinya, tiga dusun itu sudah tidak terisolasi total karena kendaraan roda dua sudah bisa masuk," kata dia

Sementara roda empat tidak mungkin bisa masuk. Pasalnya, longsoran membawa sebagian besar ruas jalan.

Dede menambahkan, sementara tidak ada warga yang mengungsi. Hanya ada satu rumah yang terancam milik warga atas nama Yayan dengan empat anggota keluarganya.

"Masih bisa ditempati. Hanya saja jika hujan drnhan intesitas tinggi, disarankan pemilik runah pindah tempat dulu. Karena kondisi tanah diperkirakan akan terus bergerak," kata dia.

Untuk penanganan jangka panjang, Dede mengakubsudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, untuk kembali membangun jalan yang terputus tersebut.

"Yang penting kita sudah membuka jalan dan tiga dusun itu sudah tidak terisolasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement