Kamis 02 Jan 2020 16:30 WIB

Kisah Delapan Jam Terjebak di Tol Akibat Km 24 Banjir

Contraflow yang diberlakukan Jasamarga belum maksimal.

Rep: Mabruroh/ Red: Endro Yuwanto
Pengguna jalan tol terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/1).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pengguna jalan tol terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak kemarin berdampak banjir, termasuk Tol Jakarta-Cikampek. Tepatnya di kilometer 24, imbas banjir menggenang di jalur tol tersebut.

Lantaran genangan air di kilometer 24, perjalanan warga menuju Jakarta menjadi terhambat. Salah satunya seorang arsitek Sjahban Darsono (52 tahun)yang terjebak di Tol Jakarta- Cikampek sejak pagi hingga sore hari ini.

“Saya (terjebak macet) di bawah tol (layang) bukan di atas. Saya tadi masuk (tol) lagi sekitar pukul 9 pagi di km 28 sampai km 24 sekitar pukul 3 sore,” ujar Sjahban Darsono melalui sambungan telepon, Kamis (2/1).

Sjahban mengeluhkan kondisi tersebut. Ia tidak menyangka terjebak hampir delapan jam di dalam tol akibat genangan air di km 24. Contraflow yang diberlakukan Jasamarga, ungkapnya, tetap saja tidak menguntungkan dirinya karena masih terjebak di kilometer 26 bersama truk-truk besar dan bus-bus besar.

“Heran saya, ini kan banyak truk-truk besar, bus besar, kenapa dia tidak bisa lewat, apakah ketinggian air begitu tinggi. Itu yang saya tidak tahu. (Kendaraan) Mereka kan tinggi-tinggi kenapa tidak disuruh lewat saja,” ucap Sjahban.

Sjahban berharap Jasa Marga juga memberlakukan contraflow di titiknya berada. Atau bila memungkinkan agar dibuat satu jalur agar kepadatan di tol tersebut dapat segera berangsur normal. 

“Harapannya dibuka pagi contraflow, justru dibuka di sini yang duluan. Kelihatannya banjir di sebelah kiri saja, sebelah kanan lancar saja. Kalau dijebol atau dibikin tempat itu kan semua masuk ke sana, semua bisa cepat habis atau dibuat satu arah seluruhnya,” jelas Sjahban.

Sjahban mengaku baru saja mengantarkan anaknya ke Bandung. Kemudian pulang ke Jakarta pada pukul 16.00 WIB dari Bandung.

Sayangnya, begitu sampai Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 09.00 WIB, hingga sore ini, Sjahban masih terjebak di dalam kemacetan. “Saya kemarin nganter anak di Bandung, saya pulang dulu nih (ke Jakarta) nanti jemput lagi. Ternyata ini di luar dugaan, ini musibah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement