Kamis 02 Jan 2020 15:20 WIB

Warga Diduga Keracunan Makanan di Tasikmalaya Bertambah

Warga yang diduga keracunan terus berdatangan ke Puskesmas Manonjaya Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P./ Red: Christiyaningsih
Warga yang diduga keracunan terus berdatangan ke Puskesmas Manonjaya Tasikmalaya. Ilustrasi.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warga yang diduga keracunan terus berdatangan ke Puskesmas Manonjaya Tasikmalaya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga Desa Cihaur, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, yang diduga keracunan makanan, terus berdatangan ke Puskesmas Manonjaya. Hingga Kamis (2/1) siang setidaknya telah 30 warga desa itu yang datang ke Puskesmas. Mereka datang dengan keluhan mual, muntah, diare, dan pusing.

Survailans Puskesmas Manonjaya, Andi Ferdiansyah, mengatakan pihaknya menerima laporan pasien yang berdatangan dengan alasan keracunan mulai Rabu (1/1) sekitar pukul 20.00 WIB. Mendapat laporan itu, ia langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan investigasi dan mencari tahu penyebab kejadian tersebut.

Baca Juga

"Keluhan pasien hampir sama semua. Pusing, mual, muntah, dan diare," kata dia pada Kamis (2/1).

Ia mengatakan pada Selasa (31/12) malam memang terdapat salah seorang warga yang mengadakan acara syukuran rumah barunya. Banyak warga yang datang ke acara itu. Sebelum pulang, warga dibagikan bingkisan berupa nasi kotak dan makanan ringan oleh pemilik rumah.

Pada Rabu pagi, beberapa warga mulai mengeluh dengan gejala itu. Hingga Rabu siang, semakin banyak warga yang memgeluh gejala serupa. Akhirnya, puluhan warga itu dibawa ke Puskesmas Manonjaya. "Dugaan sementara kita mengarah ke makanan yang dibagikan pada saat syukuran rumah," kata Andi.

Andi mengatakan timnya telah mengambil sampel makanan yang dibagikan dan dikonsumsi sebelum pasien mengalami gejala mual, muntah, diare, dan pusing. Makanan itu berupa nasi, mi, daging, ikan, dan makanan ringan lainnya.

Untuk mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan massal itu tak bisa dilakukan dengan cepat. "Karena harus dicek laboratorium dulu. Kita akan kirim sampel ke dinas kesehatan. Hasilnya nanti di sana," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, pada Kamis pagi Unit Identifikasi dari Polres Tasikmalaya Kota juga sudah mendatangi Puskesmas Manonjaya. Petugas kepolisian juga meminta sebagian sampel yang ada untuk diperiksa.

Ia menyebutkan hingga Kamis pagi terdapat 27 warga Desa Cihaur yang sudah datang berobat ke Puskesmas Manonjaya. Dua di antara warga itu diperbolehkan pulang setelah mendapatkan pemeriksaan dan diberi obat. Sisanya terpaksa harus dirawat inap karena kondisinya belum stabil.

Selain itu, tim dari puskesmas juga sudah menurunkan tim untuk menyisir warga yang terdampak di lokasi kejadian. Menurut Andi, timnya memeriksa sebanyak 14 orang di lokasi untuk diberikan obat. Artinya, total warga yang terdampak mencapai 41 orang. "Kalau melihat jumlah korban ini sudah KLB (kejadian luar biasa)," kata dia.

Hingga Kamis siang korban diduga keracunan dari Desa Cihaur semakin bertambah. Kepala Desa Cihaur Nandang Kurnia mengatakan sudah ada 53 orang yang terdampak. Sebanyak 34 warganya sudah menjalani pemeriksaan di Puskesmas Manonjaya.

Satu orang di antaranya harus dirujuk ke RS SMC, tiga orang sudah diperbolehkan pulang, dan 30 orang masih di sini. Sisanya sudah diperiksa di rumahnya masing-masing dan diberikan obat oleh tim medis. Kendati demikian, berdasarkan informasi yang diterima, Nandang mengatakan kondisi pasien perlahan semakin membaik. "Saya sudah kerahkan seluruh perangkat desa untuk terus memantau," kata dia.

Ia mengatakan dugaan sementara warganya mengalami keracunan makanan. Pasalnya, gejala serupa dirasakan warga pada saat yang hampir bersamaan. "Katanya karena memang keracunan setelah di kampung itu ada acara syukuran. Diduga racun berasal dari sumber makanan nasi kotak yang dibagikan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement